PM, Banda Aceh – Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlibat dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) agar perusahaan mengetahui peta rencana pembangunan suatu wilayah, sehingga BUMN dapat menyesuaikan penempatan dana CSR.
“Agar keterlibatan perusahaan-perusahaan ini dapat sejalan dan sinkron dengan program pemerintah,” ujar Nova saat melakukan coffee morning bersama Forum Komunikasi BUMN Aceh, di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu (6/1/2021).
Jika perusahaan dilibatkan dalam perencanaan pembangunan pemerintah, maka penggunaan dana CSR diyakinnya lebih tepat sasaran. Selain itu, dengan begitu CSR juga dapat menyasar target-target yang belum terjangkau bantuan pemerintah.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh Al Hudri, pada kesempatan itu meminta kepada Forum Komunikasi BUMN Aceh untuk dapat menempatkan CSR mereka dalam penanganan bencana. Khususnya untuk penyediaan Bahan Bangunan Rumah (BBR), seperti seng, triplek, semen, dan lain-lain.
“Aceh rawan bencana dan kita selalu membutuhkan Bahan Bangunan Rumah (BBR), seperti seng, triplek, semen, dan lain-lain, untuk merangsang masyarakat dalam membangun kembali tempat mereka,” ujar Al Hudri.
Ketua TP-PKK Aceh, Dyah Erti Idawati juga menyampaikan bahwa keterlibatan CSR perusahaan akan sangat membantu pihaknya dalam pemberdayaan dan pengembangan usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dyah juga berharap BUMN yang ada di Aceh dapat membantu UMKM dengan membeli dan menggunakan berbagai produk hasil kerajinan lokal.
Selain itu, terkait upaya TP PKK dalam mencegah stunting, kata Dyah, pihaknya juga memerlukan dana operasional untuk Rumoh Gizi Gampong (RGG) yang sebelumnya telah dibentuk di seluruh Aceh.
“Selama ini operasional Rumoh Gizi Gampong menggunakan Dana Desa, tapi karena Covid-19 tidak bisa digunakan lagi,” kata Dyah.
Dalam pertemuan yang diiringi dengan sarapan pagi itu disepakati bahwa musrenbang dengan BUMN akan dilakukan pada 18 dan 19 Januari 2021. (*)
Belum ada komentar