Buka Forum Dialog Pertahanan, SBY Singgung Perdamaian Aceh

Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden SBY. (tempo.co)

Jakarta—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka forum dialog pertahanan internasional atau Jakarta International Defence Dialog (JIDD) di JCC Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Acara itu dihadiri Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, menteri Pertahanan se-ASEAN, dan petinggi militer se-Asia Pasifik, serta para Duta Besar Negara sahabat.

Dalam sambutannya, SBY menyinggung soal pentingnya pertahananan keamanan dalam negeri. Termasuk soal kemampuan Indonesia menyelesaikan konflik internal dalam negeri seperti di Aceh.

“Kami mampu menyelesaikan konflik internal berkaitan di Aceh yang telah berlangsung lebih dari 3 dekade yang telah menimbulkan kerugian besar,” kata SBY.

Menurut SBY sejumlah prakarsa perdamaian telah dilakukan sekian tahun namun gagal. Kemudian pada tahun 2005, setelah tsunami, Presiden mengatakan pihaknya memutuskan untuk mengubah metode perdamaian.

“Kami memberi solusi dan membuat pendekatan baru untuk solusi bersama secara damai dengan menawarkan otonomi khusus,” kata SBY.

Pada awalnya, kata SBY, pendekatan baru ini disambut dengan kecurigaan yang kuat oleh para pemimpin politik dan militer GAM.

“Tapi kami bertahan, dan perlahan-lahan kami memperoleh momentum: pemimpin GAM mulai memahami bahwa kita serius dan tulus,” kata SBY.

Dalam sekitar 5 bulan negosiasi, SBY mengatakan akhirnya tercapai kesepakatan damai bersejarah, dan terjalin perdamaian dan pembangunan dilanjutkan.

“Sekarang pasukan GAM telah lama meninggalkan perbukitan, menyerahkan senjata mereka, bergabung kembali dengan masyarakat, dan menjadi bagian dari perdamaian permanen dan demokrasi yang hidup di Aceh. Permusuhan lampau telah diganti dengan prevalensi kepercayaan,” kata SBY.[tribunnews]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait