Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar kick off sebagai penanda dimulainya agenda lapangan sensus penduduk pada 1 September 2020.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, data kependudukan menjadi kunci penting untuk membuat kebijakan di berbagai bidang mulai dari pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, hingga transportasi.
Karenanya, pengumpulan data di tengah pandemi corona akan dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan yang ketat. “Tidak ada kebijakan yang tepat tanpa data yang akurat,” ujarnya saat membuka acara Kick-off Sensus Penduduk 2020, Senin (31/8/2020).
Suhariyanto melanjutkan sensus lapangan yang akan dilakukan mulai besok akan dibagi dalam tiga zona wilayah.
Di zona satu, petugas akan membagikan kuesioner kepada masyarakat dan akan mengambil kembali kuesioner yang sudah diisi mandiri kepada masyarakat. Lalu, di zona kedua, BPS hanya akan melaksanakan tahap pemeriksaan penduduk dan verifikasi lapangan tanpa wawancara detail.
Sedangkan di zona tiga, BOS akan melakukan sensus di 41 kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat dengan tetap melakukan metode wawancara.
“BPS menyadari akan banyak risiko yang terjadi dengan perubahan bisnis, tapi kami menjamin telah melakukan mitigasi untuk meminimalisir resikonya,” jelasnya.
Lantaran dilaksanakan di tengah pandemi corona serta efisiensi anggaran, kata dia, BPS telah melakukan adaptasi dan penyesuaian proses bisnis sensus penduduk 2020. Pelatihan sensus yang biasanya tatap muka, misalnya, diubah menjadi pembelajaran mandiri lewat TVRI dan RRI.
BPS juga memastikan bakal memperhatikan keselamatan maupun kesehatan petugas sensus maupun responden dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh petugas densus harus melakukan rapid test untuk memastikan kesehatannya sudah bagus sebelum terjun ke lapangan.
“Mereka juga wajib menggunakan protokol kesehatan dengan masker, face shield, hand sanitizer serta wajib menerapkan physical distancing saat bertemu responden,” tutur Suhariyanto. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat menerima petugas sensus tanpa takut terpapar virus corona. []
Sumber: CNN Indonesia
Belum ada komentar