PM, Banda Aceh – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) ikut serta pada Apel Siaga Gabungan dan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana (PB) bersama sejumlah instansi terkait di lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Rabu (11/11/2020).
Apel gabungan yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Basarnas, TNI, Polri dan pihak terkait itu dalam rangka kesiapsiagaan dalam menangani bencana alam banjir dan longsor yang berpotensi terjadi di Aceh, apalagi ketika memasuki musim penghujan.
Dalam kegiatan itu, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi serta pejabat Forkopimda meninjau kesiapan peralatan tim BPBA dan tim gabungan lainnya terkait penanganan bencana alam.
“Berdasarkan hasil dari pantauan dari BMKG diketahui cuaca ekstrem di Aceh sudah berlangsung hingga Desember nanti. Karena itu apel ini diperlukan sebagai upaya kesiapsiagaan,” ungkap Nova selaku inspektur pada upacara tersebut.
Pengalaman Aceh menghadapi bencana Tsunami 15 tahun silam, setidaknya menjadi pembelajaran penting tentang besarnya ancaman bencana di wilayah paling ujung Sumatera ini.
“Setiap tahun berbagai jenis bencana silih berganti terjadi, Oleh karena itu, beliau meminta agar kita semua lebih meningkatkan kewaspadaan serta memperbanyak sosialisasi di masyarakat tentang kebencanaan,” kata dia.
Ia juga menekankan tim dan relawan harus terus siaga. “Tidak boleh lalai, apalagi mengabaikan sistem koordinasi yang telah dibangun, harus terus melatih diri dilengkapi dengan peralatan yang memadai, agar tim siap bekerja pada situasi darurat,” ujar Nova.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga wahana untuk menyegarkan kembali pengetahuan kebencanaan. Relawan juga perlu mempertajam pemetaan kawasan bencana, agar adanya pengarusutamaan tanggap bencana di setiap gerak pembangunan di daerah.
Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi mengatakan, Apel Siaga Gabungan dan Gelar Peralatan PB merupakan tindak lanjut dari surat telegram Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pada 19 Oktober 2020, tentang penanggulangan bencana sehubungan dengan Surat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) soal Peringatan Dini Potensi Ancaman Bahaya Banjir, Banjir Bandang dan Tanah Longsor.
“Semua peralatan penanggulangan bencana yang digelar hari ini baik dari BPBA atau instansi terkait lainnya hanyalah sebagian dari peralatan yang kita miliki, tidak semua bisa digelar hari ini, karena tergantung fungsi dan lokasi operasinya,” kata Sunawardi.
Penanggulangan bencana, juga harus memadai dengan peralatan yang kompleks seperti alat berat, teknologi informasi, transportasi, drone, dan alat evakuasi. “Ini semua harus tersedia agar respon cepat dapat dilakukan di lapangan,” ujarnya. (*)
Belum ada komentar