PM, Blangkejeren—Alirsyah (18), warga Desa Ulun Tanoh, Kecamatan Kuta Panjang, Gayo Lues ditahan polisi karena membogem perawat di Puskesmas Kota Panjang. Kini, pemuda tersebut harus meringkuk di sel Polsek setempat.
Pemukulan itu bermula saat Masitah (45), orang tua kandung Alirsyah, mengalami pingsan saat kenduri di hulu sungai yang kemudian dilarikan ke Puskesmas Kota Panjang. Saat itu, alat tensi darah di Puskesmas tiba-tiba rusak meskipun sebelumnya masih bagus. Alirsyah menanyakan hal tersebut kepada Mutiara Pertiwi, perawat piket di sana. Namun, perawat itu terkesan acuh hingga tangan kanan Alirsyah melayang ke pipinya.
Tidak terima dengan kekerasan itu, Mutiara Pertiwi bersama keluarganya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kute Panjang. Akhirnya, Alirsyah yang menjadi terlapor dan ditetapkan sebagai tersangka diringkus polisi untuk proses lebih lanjut.
Kapolsek Kute Panjang Ipda Zainur Rusdi mengatakan hingga saat ini proses hukum kasus pemukulan itu masih tetap berlanjut meskipun tersangka Alirsyah sudah lima hari ditahan. “Jika nantinya diselesaikan secara kekeluargaan (berdamai) antara keluarga tersangka dengan korban, kami harus melapor dulu kepada pimpinan. Untuk sementara, kami membuat surat penahanan selama 20 hari,” katanya.
Sementara Kepala Desa Uluntanoh Suhardinsyah S Pd mengatakan pihaknya akan berupaya mendamaikan perkara tersebut. “Bagaimanapun caranya akan diupayakan damai. Alirsyah bersama keluarganya telah mengaku khilaf dan salah hingga memukul perawat itu,” katanya.
Begitu juga dengan Kepala Puskesmas Kute Panjang dr Mutia Fitria yang menyarankan agar permasalahan itu bisa diselesaikan dengan cara berdamai. “Itupun jika Mutiara Pertiwi dan keluarganya setuju untuk didamaikan,” katanya.[]
Belum ada komentar