PM, Subulussalam – Musripin bocah asal Desa Pasir Panjang, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, tak memiliki lubang anus. Kondisi ini sudah dialami oleh bocah 9 tahun ini sejak lahir.
Meski mengalami kekurangan, tak lantas membuat anak dari pasangan Untung Tumangger (44) dan Dahlia (40) ini putus asa. Saat ini, anak petani tersebut telah duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar (SD).
Kelainan yang dalam bahasa ilmu kedokteran disebut atresia. Seringkali, kelainan tersebut tidak disadari saat awal kelahiran. Karena, bagian pembuangan anus yang terlihat tampak seolah-olah normal.
Namun, lubangnya sendiri (saluran anus) sebenarnya tidak terbentuk secara sempurna. Sehingga, bayi tidak dapat buang air besar.
Dahlia, ibu kandung Musripin, mengatakan, sejak lahir anak bungsu dari empat bersaudara tersebut memang tidak memiliki lubang anus. Kelainan pada anaknya itu baru diketahui dua hari setelah melahirkan.
Mengetahui hal itu, Dahlia yang sehari-hari berprofesi sebagai petani bersama suaminya langsung membawa Musripin ke RSUP Adam Malik Medan.
“Sebelum dinding perutnya dilubangi sebagai jalan kotoran keluar, perut Musripin terlihat membengkak. Kata dokter karena kotoran tidak keluar sehingga perutnya bengkak,” ujar Dahlia, kepada pikiranmerdeka.co, Sabtu (18/11).
Dahlia mengatakan, anaknya kembali akan menjalani operasi pada akhir bulan Desember 2017 mendatang untuk membuat lubang anus.
Kata Dahlia, operasi tersebut tentu membutuhkan biaya besar selama merawat Musripin di Medan. “Dulu waktu kami bolak balik ke Medan terpaksa ngutang uang ke saudara-saudara sampai sekarang belum terbayar, ” aku Dahlia, saat menerima kunjungan pengurus Persatuan Pemuda Pemudi Kecamatan Simpang Kiri (Perpas) ke rumahnya dengan niat menyerahkan bantuan untuk perobatan Musripin.
Sementara pengurus Perpas, Enry Fitra yang turut hadir bersama pengurus lainnya mengaku membantu biaya pendampingan Musripin saat menjalani operasi akhir bulan Desember nanti. Bahkan dalam kunjungan tersebut, Perpas menyerahkan donasi sebesar Rp 3 juta untuk Musripin.
Menurut Fitra, bantuan itu merupakan hasil galangan mereka selama beberapa hari terakhir. “Ini bentuk kepedulian kita terhadap sesame,” ujarnya.()
Belum ada komentar