BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Aceh, Waspada Banjir dan Longsor!

Citra satelit wilayah Aceh berpotensi hujan. Foto: BMKG
Citra satelit wilayah Aceh berpotensi hujan. Foto: BMKG

PM, Banda Aceh – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Aceh pada 8-10 Maret 2025.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Anang Arianto, menjelaskan bahwa kondisi atmosfer saat ini mendukung terbentuknya awan hujan di sejumlah wilayah di Aceh. Faktor utama yang memicu potensi hujan lebat ini adalah adanya belokan angin (shearline) dan konvergensi di wilayah Aceh, serta anomali suhu muka laut yang hangat di perairan barat, utara, dan timur Aceh. Kondisi tersebut meningkatkan penguapan yang memicu pertumbuhan awan hujan.

“Kombinasi faktor atmosfer ini dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang,” ujar Anang dalam laporannya yang diterima RRI, Sabtu, 8 Maret 2025.

BMKG memprediksi beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang, antara lain:

  • 8 Maret 2025: Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Singkil, Simeulue, Subulussalam, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, dan Aceh Timur.
  • 9 Maret 2025: Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Singkil, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Simeulue.
  • 10 Maret 2025: Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, dan Subulussalam.

BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan bencana seperti lereng bukit dan wilayah aliran sungai. Jika hujan deras mulai turun dan tanda-tanda bencana seperti tanah bergerak atau air sungai meluap terlihat, warga diimbau segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Kami mengingatkan masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui informasi resmi BMKG dan segera mengambil langkah pencegahan jika terjadi cuaca ekstrem,” pungkas Anang.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait