PM, Banda Aceh – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua titik panas di Provinsi Aceh berdasarkan pantauan Sensor MODIS dari satelit Terra, Aqua, Suomi NPP, dan NOAA20/VIIRS. Titik panas tersebut terpantau di Kecamatan Rikit Gaib, Kabupaten Gayo Lues, serta di Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda, Dedi, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), mengingat cuaca kering dapat memicu penyebaran api dengan cepat.
“Seiring meningkatnya kasus kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah, kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi munculnya titik panas yang dapat menyebabkan kebakaran,” ujar Dedi, Kamis (20/3/2025).
Imbauan BMKG untuk Masyarakat
Dedi menyampaikan beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi risiko kebakaran, di antaranya:
- Memantau area sekitar – Warga diminta lebih waspada terhadap kawasan yang berpotensi menjadi sumber titik panas, terutama di lahan kosong atau area dengan banyak tumbuhan kering.
- Tidak membuang sampah sembarangan – Sampah kering yang terkena sinar matahari langsung dapat memicu kebakaran, sehingga masyarakat diimbau membuang sampah pada tempat yang aman.
- Menghindari pembakaran terbuka – Masyarakat diminta untuk tidak membakar sampah atau lahan tanpa izin, terutama di luar kawasan yang telah ditentukan oleh pihak berwenang.
- Melaporkan tanda-tanda kebakaran – Jika menemukan titik panas atau tanda-tanda kebakaran kecil, segera laporkan ke pihak berwenang atau petugas pemadam kebakaran setempat untuk mencegah penyebaran api.
- Mengikuti program pencegahan kebakaran – Masyarakat disarankan mengikuti sosialisasi dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah atau lembaga terkait guna meningkatkan kesadaran akan bahaya kebakaran.
Dedi juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah mitigasi bencana. “Dengan kerja sama seluruh masyarakat, kita dapat mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan serta menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, suhu udara di Aceh saat ini masih dalam kategori normal, berkisar antara 23 hingga 33 derajat Celsius.
Belum ada komentar