BMKG Deteksi 8 Titik Api di Aceh

BMKG Deteksi 8 Titik Api di Aceh
BMKG Deteksi 8 Titik Api di Aceh

PM, Banda Aceh – Sebagian besar wilayah Aceh saat ini tengah dilanda musim kemarau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam beberapa hari terakhir telah mendeteksi titik api yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

Hari ini saja, Rabu (25/7) BMKG Stasiun Blang Bintang, Aceh Besar mendeteksi sedikitnya ada 8 titik api yang terlihat.

“Berdasarkan pantauan Sensor Modis satelit Terra, Aqua dan Suomi NPP, ada 8 titik api yang tersebar di Aceh Besar, Aceh Singkil, Gayo Lues dan Subulussalam,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang Aceh Besar, Zakaria Ahmad, Rabu (25/7).

Zakaria juga menjelaskan, pantauan titik api ini dilakukan dari tanggal 24 Juli pukul 07.00 hingga tanggal 25 Juli pukul 06.00 WIB, dengan tingkat kepercayaan 40-67 persen.

“Titik api yang terbanyak terdapat di Kabupaten Aceh Besar, sebanyak tiga titik api yaitu di Kecamatan Indrapuri dan Seulimum. Sementara di Aceh Singkil juga terdapat tiga titik api yaitu di Kecamatan Danau Paris dan Singkil Utara. Dua titik api lagi berada di Kecamatan Rikit Gaib Gayo Lues dan Sultan Daulat Subulussalam,” terangnya.

Saat ini, ungkap Zakaria, Aceh masih dilanda musim kemarau, sehingga potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sangat mudah terjadi.

“Kita mengingatkan kepada masyarakat agar waspada dan berhati-hati. Jangan membuka lahan dengan cara membakar, karena akan berdampak pada kebakaran hutan dan lahan yang dapat meluas. Karena kebakaran ini besar kemungkinan disebabkan karena faktor manusia,” ujar Zakaria.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) HT Ahmad Dadek mengungkapkan ada sejumlah wilayah di Aceh dilanda kebakaran hutan dan lahan.

“Yang pernah kita tangani di wilayah Nagan Raya, Aceh Selatan. Baru-baru ini 50 hektar lahan terbakar di Aceh Tengah. Dan kemarin, kebakaran lahan juga terjadi di Aceh Besar dan 10 hektar di Bener Meriah,” ungkap Dadek.

Menurut Dadek, bencana kebakaran hutan dan lahan akan merugikan masyarakat di segala aspek. Seperti yang pernah terjadi pada tahun lalu di mana bencana asap mengepung sejumlah wilayah bahkan ke negara tetangga. Selain itu, menyebabkan gangguan kesehatan, mengalami kerugian besar hingga terganggu transportasi. []

Reporter: Ali

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Kapolres Aceh Besar AKBP Sujoko S.I.K.,M.H., menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Asta Cita Presiden RI bidang Ketahanan Pangan dengan menyerahkan Pupuk dan Bibit Jagung kepada petani di 13 Kecamatan di wilayah hukum Polres Aceh Besar, Senin (13/01/2025). Foto: InfoPublik
Kapolres Aceh Besar AKBP Sujoko S.I.K.,M.H., menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Asta Cita Presiden RI bidang Ketahanan Pangan dengan menyerahkan Pupuk dan Bibit Jagung kepada petani di 13 Kecamatan di wilayah hukum Polres Aceh Besar, Senin (13/01/2025). Foto: InfoPublik

Kapolres Aceh Besar Serahkan Pupuk dan Bibit Jagung untuk Sukseskan Program Ketahanan Pangan

Bustami
Pj Gubernur Aceh, Bustami, SE, M.Si, saat memberi sambutan dan arahan pada Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah Pilkada Aceh tahun 2024, di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa, (30/7/2024). foto: Humas Aceh

Bustami Hamzah: Dana Hibah Pilkada Harus Tuntas Disalurkan Sebelum 15 Agustus

Nova saat penyerahan SK Perhutanan Sosial
Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, M.T menyaksikan Penyerahan Surat Keputusan Hutan Sosial, Surat Keputusan Hutan Adat dan Surat Keputusan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) Secara Virtual dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara Presiden, Banda Aceh, Anjong Mon Mata, Kamis, (7/1/2021). (Foto/Humas)

Aceh Terima SK Perhutanan Sosial 189 Ribu Hektar