PM, TAPAKTUAN—DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh Selatan segera memilih ketua baru melalui Musyawarah Daerah (Musda) IV yang akan berlangsung di Rumoh Agam Tapaktuan, 1 Februari 2016. Tim formatur yang ditunjuk diharapkan lebih selektif dalam menjatuhkan pilihan, sehingga figur yang terpilih memimpin DPD PAN Aceh Selatan masa bhakti 2016-2021 benar-benar sosok yang mampu membesarkan dan memajukan partai berlambang matahari itu.
“Kami mengharapkan agar ketua terpilih ke depannya bukan berasal dari sosok penumpang gelap. Melainkan benar-benar kader yang sudah teruji militansinya,” kata Syafruddin, anggota Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM-PAN) Kabupaten Aceh Selatan, Senin (18/1).
Konkritnya, tegas Syafruddin, pihaknya tidak menginginkan figur yang akan memimpin DPD PAN Aceh Selatan nanti sama seperti figur sebelumnya yang menjalankan gaya kepemimpinan cenderung mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya, sehingga membuat PAN Aceh Selatan sulit berkembang.
“Kami menolak keras figur yang akan memimpin PAN Aceh Selatan ke depan sama seperti figur sebelumnya, apalagi yang akan dijagokan itu adalah figur incumbent. Kami menyerukan kepada seluruh kader dan simpatisan PAN Aceh Selatan untuk bersatu melawan konspirasi tersebut,” tegasnya.
Syafruddin menyatakan, selaku partai politik yang lahir dari rahim reformasi sudah sewajarnya kader dan simpatisan PAN Aceh Selatan melakukan gebrakan supaya ada perubahan di tubuh partai politik tersebut.
“Perubahan di dalam tubuh PAN Aceh Selatan wajib dilakukan sesuai motto partai yang lahir dari rahim reformasi. Kami menilai kepemimpinan DPD PAN Aceh Selatan di bawah pengurus sebelumnya, telah gagal membawa PAN Aceh Selatan ke arah labih maju dan berkembang,” tegasnya.
Buktinya, sambung Syafruddin, dengan keberhasilan PAN Aceh Selatan mengantarkan pasangan kepala daerah memenangi Pilkada tahun 2013 lalu, seharusnya PAN Aceh Selatan mampu berjaya dengan memenangi perolehan kursi legislatif DPRK pada 2014.
“Namun kenyataannya sungguh sangat miris dan memalukan. Selaku partai pengusung pasangan bupati dan wakil bupati, PAN Aceh Selatan justru hanya memperoleh tiga kursi di DPRK Aceh Selatan. Ini bukti bahwa kepemimpinan DPD PAN Aceh Selatan sebelumnya gagal,” pungkasnya.[]
Belum ada komentar