Bireuen Siap Kembangkan Wisata Sejarah

Bireuen Siap Kembangkan Wisata Sejarah
Wakil Bupati Bireuen, Ir Mukhtar M.Si, Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Esthi Reko Astuti, menabuh Rapi saat membuka Kenduri Melayu. [pikiranmerdeka.com | Joniful Bahri)

Wakil Bupati Bireuen, Ir Mukhtar M.Si, Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Esthi Reko Astuti, menabuh Rapi saat membuka Kenduri Melayu. [pikiranmerdeka.com | Joniful Bahri)
Wakil Bupati Bireuen, Ir Mukhtar M.Si, Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Esthi Reko Astuti, menabuh rapai pada pembukaan Kenduri Melayu, Rabu (02/04/2014). [pikiranmerdeka.com | Joniful Bahri)
PM, Bireuen-Dalam rangka mencanangkan program Visit Bireuen Year 2018, Pemerintah Kabupaten Bireuen siap memperkenalkan potensi wisata sejarah  kepada masyarakat baik untuk nasional maupun mancanegara.

Dengan program ini, Bireuen terus melakukan terobosan-terobosan yang dapat menarik minat masyarakat nasional dan mancanegara untuk melihat langsung potensi sejarah wisata baik alam serta sejarah budaya yang selama ini belum tergali dengan sempurna.

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Bireuen, Ir Mukhtar M.Si saat  membuka Kenduri Melayu bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pusat di Pendopo setempat, Rabu (02/04/2014).

“Sasaran kunjungan wisata yang akan kita kemas nantinya bukan hanya sebatas mengunjungi objek wisata pantai atau alam pegunungan semata, tetapi semua sektor dijadikan sebagai objek kunjungan, baik pendidikan Islami seperti dayah maupun objek wisata sejarah lainnya,” katanya.

Kepada semua pihak diminta menyamakan persepsi untuk mengembangkan sektor wisata tersebut. Dengan tetap menjunjung tinggi khasanah Islam dan adat istiadat setempat.

Sementara bentuk dukungan dalam pengembangan wisata sejarah, pada 2014 ini, pemerintah setempat akan membangun tugu perjuangan bentuk dari julukan “Bireuen sebagai kota Juang” simbol dan saksi perjuangan masyarakat Bireuen dalam mempertahankan negara RI dari tangan penjajah Belanda. Bila program yang sedang dicanangkan ini terlaksana, maka sektor pariwisata dengan sendirinya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat lapisan bawah.

Sementara Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Esthi Reko Astuti menyebutkan kegaitan  Kenduri Melayu tersebut telah direncanakan sejak tahun lalu.

“Kenduri Melayu salah satu kegiatan utama dalam rangka persiapan menyongsong Bireuen sebagai daerah Visit Year 2018 depan. Dengan perkembangan dunia wisata, maka akan memberikan dampak positif dalam pengembangan sektor ekonomi bagi semua pihak,” ujarnya.

Pihak Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tetap mendukung kegiatan pariwisata Islami atau religius, salah satu ikon utama dalam pengembangannya perekonomian.

Acara tersebut juga dihadiri anggota DPR RI Komisi X, Muslim, Kepala Dinas Pariwisata Aceh Reza Pahlevi, ulama kharimatik Aceh Abu Tumin Blang Bladeh serta undangan lainnya.

Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penampilan penyanyi tenar Aceh, Rafli Kande dengan melantukan sejumlah lagu Aceh yang dikemas musik Rapai uroh. (Joniful Bahri)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Mariati di rumahnya
Mariati (45) dan cucunya Rizma (3) di rumah mereka di Desa Asan Krueng Kreh, Kec. Pirak Timu, Aceh Utara. Foto: Cut Islamanda

Asa Mariati Dalam Kegelapan