Besok, PDIA Gelar Diskusi Hamzah Fanshuri

Besok, PDIA Gelar Diskusi Hamzah Fanshuri
Makam Hamzah Fanshuri. [meutiakesuma.wordpress.com

PM, Banda Aceh — Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) akan menggelar diskusi publik dengan tema “Hamzah Fanshuri dan Konsep Wahdatul Wujud dalam Lintasan Sejarah Aceh” pada Senin (31/8) pukul 8.30- 12.00 di bawah Rumoh Aceh, komplek Museum Aceh, Banda Aceh. Pemateri diskusi ini akademisi UIN Ar-Raniry, Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad PhD, antropog Aceh yang juga penulis buku Wahdatul Wujud dan Acehnologi.

“Hamzah Fanshuri merupakan seorang Ulama yang berjasa dalam sumbangsih pemikirannya bagi khazanah keilmuan di Aceh, Dunia Melayu dan Islam, sekaligus ikut berperan besar dalam perkembangan kesusateraan melayu,” ujar Direktur PDIA Zunaimar.

Karya-karya Hamzah Fanshuri telah banyak diteliti oleh ilmuwan dalam dan luar negeri. Mereka turut memuji sosok ulama Aceh tersebut dan sumbangsihnya bagi keimuwan Islam, Aceh dan Dunia Melayu. Untuk itu Zunaimar berharap, dengan terselenggaranya acara ini maka PDIA dapat berkontribusi bagi menghidupkan kembali khazanah keilmuan terkait sejarah Aceh dan perdaban Islam.

“Generasi sekarang perlu disampaikan tentang sejarah dan perkembangan ilmu pengetahuan di masa lalu yang ditoreh oleh tokoh Aceh di masa lalu, sehinga dapat menjadi acuan dan panduan bagi menata Aceh yang lebih baik di masa depan. Kita berharap generasi muda dapat berperan aktif dalam kegiatan ini,” jelas Zunaimar.

Koordinator  acara diskusi Jabal Ali Husin Sab menyebutkan, PDIA bekerjasama dengan Institut Peradaban Aceh (IPA), Masyarakat Informasi dan Teknologi (MIT) dan Aceh Forum for the Study of Islamic Civilization (AFSIC) telah membentuk Forum Kajiaan Peradaban dan Sejarah Aceh yang akan menggelar diskusi rutin tiap akhir bulan terkait tema sejarah dan peradaban tiap akhir bulan di komplek Museum Aceh, Banda Aceh.

“Kerjasama ini adalah bentuk sinergitas antara lembaga pemerintah dengan elemen masyarakat sipil dan komunitas untuk bersama-sama memfasilitasi diskusi keilmuan bagi publik terkait sejarah dan peradaban di Aceh,” papar Jabal.

Ketua IPA Haekal Afifa mengatakan, diskusi publik Hamzah Fanshuri merupakan kegiatan diskusi perdana forum ini. Pada acara-acara berikutnya, forum ini siap untuk menampilkan tema-tema sejarah dan peradaban yang dapat menambah keilmuan bersama dan menjadi sarana pembelajaran sejarah bagi masyaakat luas.

“Kedepan kita akan menghadirkan tema-tema sejarah dan peradaban lain yang tak kalah menarik. Kita harapkan masyarakat dan kaum muda untuk dapat berpartisipasi aktif dalam acara rutin ini, karena pada hakikatnya acara ini adalah milik kita bersama sebagai bangsa Aceh. Kita harapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan nilai-nilai keislaman dan keacehan bagi kaum muda Aceh dalam membantu Aceh menjawab tantangan zaman,” pungkas Haekal.

[PM007]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

IMG 20201109 WA0020
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melantik dan mengambil sumpah jabatan Anggota Komisi Informasi Aceh Periode 2020-2024 serta Keanggotaan Baitul Mal Aceh Periode 2020-2025 di Anjong Monmata, Banda Aceh, Senin, (9/11/2020). (Foto/Humas)

Baitul Mal Perlu Lebih Selektif Salurkan Bantuan Masyarakat

PLH sekda PRB
Plh. Sekda Aceh, Azwardi AP menjadi Inspektur Upacara Kesiapsiagaan dan Gelar Pasukan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024 di Halaman Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, Selasa, (8/10/2024). Foto: Biro Adpim

Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional 2024 Digelar di Aceh