PM, Banda Aceh – Gerhana bulan sebagian akan terjadi pada Jumat, 19 November 2021, dan menjadi gerhana bulan Penumbra terlama untuk abad ini.
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono menyebutkan, awal fase penumbra (awal saat bulan memasuki bayangan luar bumi yang samar) terjadi pukul 13.00.22 WIB atau 14.00.22 WITA atau 15.00.22 WIT. Fase ini tidak dapat terlihat dari seluruh wilayah Indonesia.
Sementara awal fase gerhana bulan sebagian terjadi pukul 14.18.25 WIB atau 15.18.25 WITA atau 16.18.25 WIT. “Fase ini juga tidak dapat terlihat dari seluruh wilayah Indonesia,” kata Rahmat Triyono.
BMKG menyebutkan fase puncak gerhana Sebagian diperkirakan terjadi pukul 16.02.56 WIB atau 17.02.56 WITA atau 18.02.56 WIT. Fase ini hanya akan terlihat di wilayah Papua dan Papua Barat jika di Indonesia. Kemudian akhir fase gerhana sebagian terjadi pukul 17.47 WIB atau 18.47.26 WITA atau 19.47.26 WIT.
“Fase ini, di wilayah Indonesia, akan terlihat di wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Bali, sebagian besar Jawa bagian Timur, dan sebagian Bangka Belitung bagian Timur,” katanya.
Masyarakat di seluruh Indonesia justru baru akan melihat akhir fase penumbra pada pukul 19.05 WIB atau 20.05 WITA atau 21.05 WIT.
BMKG memperkirakan durasi gerhana kali ini, dari awal fase penumbra sampai dengan akhir fase penumbra, akan berlangsung selama 6 jam 5 menit 7 detik.
Menurut Rahmat Triyono hanya masyarakat di wilayah Papua dan Papua Barat yang dapat menyaksikan gerhana paling lama pada Jumat besok.
Gerhana bulan sebagian yang bakal terjadi pada 19 November 2021 merupakan gerhana terlama di abad ini. Hal tersebut terjadi lantaran permukaan bulan akan tertutupi oleh umbra Bumi sebesar 97.9%.
Khusus di Aceh, BMKG disebutkan akan melaksakan pengamatan gerhana bulan sebagian di halaman kantor Stasiun Geofisika Aceh Selatan dan Kantor Stasiun Geofisika Aceh Besar.
“Gerhana bulan tanggal 19 November 2021 dapat terlihat dengan mata telanjang di lokasi-lokasi sesuai fase-fase gerhana bulan sebagian di atas. Gerhana bulan sebagian ini tidak berbahaya bagi mata dan tidak berhubungan dengan bencana apapun juga,” kata Rahmat.[]
Belum ada komentar