JAKARTA – PT PLN (Persero) akhirnya menurunkan tarif listrik pada awal Januari 2016 ini. Penurunan tarif listrik ini diberlakukan untuk 12 golongan pelanggan.
Adapun penurunan tersebut sesuai dengan skema tariff adjustment yang mengatakan tarif listrik mengikuti harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP), kurs dolar AS, dan inflasi.
“Selain itu, penurunan ini juga karena keberhasilan PLN melakukan efisiensi operasi yang menyebabkan menurunnya Biaya Pokok Penyediaan Listrik (BPP),” ungkap Manajer Senior Public Relations PLN, Agung Murdifi, dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (1/1/2016).
Berikut daftar penurunan tarif listrik yang ditetapkan oleh PLN per Januari 2016:
1. Tarif listrik di tegangan rendah/TR (untuk Rumah Tangga), bisnis skala menengah, kantor Pemerintah skala menengah), turun dari Rp1.509,38 per kWh menjadi Rp1.409,16 per kWh.
2. Tarif listrik di tegangan menengah/TM (untuk bisnis skala besar, kantor pemerintah skala besar, industri skala menengah), turun dari Rp1.104,73 per kWh menjadi Rp1.007,15 per kWh.
3. Tarif listrik di tegangan tinggi/TT (untuk industri skala besar), turun dari Rp1.059,99 per kWh menjadi Rp970,35 per kWh.
4. Penurunan tarif di TR sebesar Rp100,22 per kWh, yang disebabkan karena makroekonomi (kurs, ICP, inflasi) di TR sebesar Rp12,3 per kWh, sedangkan karena PLN melakukan efisiensi di TR sebesar Rp87,92 per kWh.
5. Penurunan tarif di TM sebesar Rp97,58 per kWh, yang disebabkan karena makroekonomi (kurs, ICP, inflasi) di TM sebesar Rp9,01 per kWh. Sedangkan karena PLN melakukan efisiensi di TM sebesar Rp88,57 per kWh.
6. Penurunan tarif di TT sebesar Rp89,64 per kWh, yang disebabkan karena makroekonomi (kurs, ICP, inflasi) di TT sebesar Rp8,64 per kWh. Sedangkan karena PLN melakukan efisiensi di TT sebesar Rp81,0 per kWh. [PM003]
Belum ada komentar