PM, Jakarta – Video ucapan selamat Natal dari cawapres nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin kepada umat Kristiani beredar di media sosial. Padahal, pada 2012 lalu, Ma’ruf Amin pernah menyarankan umat Islam tak mengucapkan selamat Natal kepada kaum Nasrani.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Arsul Sani menyampaikan video tersebut bukan dibuat dan disebarkan oleh TKN. Arsul pun mengaku tak tahu siapa yang membuat video tersebut.
“Saya tidak tahu siapa yang membuatnya. Seingat saya tidak ada inisiatif TKN soal-soal seperti itu,” jelasnya kepada merdeka.com, Selasa (25/12).
Baca: Konsekuensi Muslim Ucapkan ‘Selamat Natal’ Menurut UAS, Khalid Basalamah dan Adi Hidayat
Perihal pro kontra ucapan Natal ini, Arsul menerangkan berdasarkan fatwa MUI tahun 1981, yang dilarang adalah menghadiri perayaan Natal bersama dimana ada unsur peribadatan di dalamnya. Fatwa itu dikeluarkan oleh Ketua Umum MUI saat itu yaitu Buya Hamka.
“Soal memgucapkan selamat Natal, MUI dalam fatwanya tidak menyebut termasuk yang dilarang. Karenanya di internal umat Islam soal mengucapkan selamat Natal ini menjadi khilafiyah, perbedaan pendapat,” jelasnya.
Menurutnya, saat Ma’ruf Amin menjadi Ketua MUI, yang disampaikan perihal ucapan Natal ini berkaitan dengan perayaan Natal bersama yang ada unsur peribadatannya. Sementara itu dalam komunikasi sehari-hari ucapan tersebut tak masalah.
“Yang disampaikan Kiai Ma’ruf dulu adalah ucapan selamat Natal yang terkait dengan perayaan Natal bersama dimana ada unsur peribadatannya. Namun soal mengucapkan selamat Natal dalam komunikasi sehari-hari maka tidak dipermasalahkan,” kata Arsul Sani.
Sebelumnya diberitakan, video ucapan selamat Natal dari cawapres nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin beredar di media sosial. Dalam video itu, Ketum MUI itu mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru kepada umat kristiani.
“Saudara-saudara kami dari kaum kristiani kami sampaikan selamat hari Natal dan Tahun Baru semoga berbahagia,” kata Ma’ruf Amin dalam cuplikan video dilihat Merdeka.com, Selasa (25/12).
Video tersebut Ma’ruf Amin mengenakan baju koko putih dibalut jas dengan sorban putih di leher dan pici hitam di kepala. Di pojok kiri video yang yang berdurasi kurang lebih 12 detik itu terdapat tulisan Jokowi-Amin Indonesia Maju 01.
Lihat juga: PSI Instruksikan Kader Muslim Ucapkan Selamat Natal
Pada 2012 lalu, Ma’ruf Amin pernah menyarankan umat Islam tak mengucapkan selamat Natal kepada kaum Nasrani. Saat itu media ramai memberitakan karena sikap Ma’ruf berbeda dengan Menteri Agama saat itu, Suryadharma Ali yang menyebut ucapan selamat Natal dari umat Islam kepada umat Nasrani tak menjadi persoalan dan itu merupakan hal biasa.
“Itu jadi perdebatan, sebaiknya enggak usah sajalah (ucapkan selamat Natal),” kata Ketua MUI Bidang Fatwa Ma’ruf Amin, Rabu 19 Desember 2012.
Meski demikian, Ma’ruf saat itu meminta agar kaum muslim menjaga toleransi dan kerukunan.
Senin 24 September 2018 lalu, Ma’ruf Amin membantah pernah mengeluarkan fatwa larangan ucapan selamat Natal. Dia mengaku fatwa yang dikeluarkan adalah larangan seorang muslim mengikuti misa Natal.
“Enggak ada fatwa. Fatwa yang ada itu fatwa mengikuti misa Natal,” ujarnya di Kuningan, Jakarta Selatan, saat itu.
Ma’ruf Amin menegaskan bahwa tidak fatwa MUI soal larangan mengucapkan selamat natal bagi muslim selama kepemimpinannya.
“Jadi bukan mengucapkan selamat,” katanya.
Sumber: Merdeka
Belum ada komentar