Bayu Satria; Berprestasi dalam Kekurangan

Bayu Satria; Berprestasi dalam Kekurangan
Bayu Satria; Berprestasi dalam Kekurangan

Walaupun fisiknya tak seperti orang lain, anak muda ini mampu meraih prestasi tingkat nasional. Awalnya, ia ditolak masuk ke organisasi.

Keterbatasan fisik tak membuat seseorang untuk berhenti berkarya. Bayu Satria membuktikannya. Sebagai tunadaksa Bayu memiliki kondisi kaki yang terbatas. Ketika melangkah, dia sulit berjalan tegak seperti orang pada umumnya. Kaki Bayu memiliki cacat. Namun, dengan keterbatasan yang ia punya, pemuda asal Simeulue ini justru memiliki segudang prestasi hingga ke tingkat internasional.

Beberapa waktu lalu Pikiran Merdeka mencoba menemui pemuda 19 tahun ini untuk berbincang-bincang terkait prestasinya selama ini. Namun, Bayu memiliki sederet jadwal kegiatan yang begitu padat. Meskipun bukan seorang politikus, sangat sulit untuk menjumpainya. Beruntung, Pikiran Merdeka dapat menjumpainya di sela-sela jadwal perkuliahan.

Bayu sering mengisi kegiatan-kegiatan motivasi di luar jam kuliahnya sebagai mahasiswa UIN Ar-Raniry. Dia sangat bersemangat menyuarakan hak-hak bagi anak yang terdiskriminasi terutama penyandang disabilitas.

Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, Bayu mulai tertarik dengan kegiatan motivator tersebut. Bayu dulunya tipe anak yang pendiam, “ Waktu SD itu aku orangnya pendiam banget, lebih ke tipe orang yang suka menyendiri,” kenangnya.

Dia juga tidak leluasa mengikuti kegiatan keorganisasian saat duduk di sekolah dasar. Musababnya, teman-teman Bayu enggan bergaul dengannya karena keterbatasan fisik yang dia punya.

Namun, Bayu ingin bangkit dari keterpurukan yang ia alami. Pelan-pelan, ia mampu bangkit. Bayu berubah menjadi pribadi yang ceria.

Saat dewasa, ia memutuskan untuk membentuk Forum Anak di Simeulue. “Awalnya karena aku tidak diberi kesempatan untuk bergabung di organisasi manapun. Kemudian terbersit di pikiran untuk membuat Forum Anak setelah aku melihatnya di Facebook,” ujarnya.

Forum Anak sendiri merupakan organisasi anak yang dibina oleh pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam rangka pemenuhan hak partisipasi anak. Bersama lima temannya, Bayu menggagas forum tersebut agar terbentuk di Simeulue. Mereka mencoba menarik perhatian anak-anak agar ikut berpartisipasi dengan kegiatan yang mereka lakukan. “Cara menarik partisipasi kawan-kawan sih dengan ikut bergabung dalam kegiatan seni dan sastra yang kami buat,” ujarnya.

Kini, karena kepribadiannya yang luwes membuat Bayu memiliki banyak teman, baik di kampus maupun di luar kampus. Di satu, semangat dan kecerdasannya itu membuat ia meraih beberapa prestasi.

Tahun 2015 menjadi tahun keemasan bagi Bayu. Berkali-kali ia menerima penghargaan dari pemerintahan. Tahun itu pula buah hati Dahmirus dan Erna Salawati ini dinobatkan sebagai Duta Anak Nasional.

Tak hanya memiliki prestasi di tingkat nasional, Bayu pun ikut terlibat dalam kegiatan internasional seperti Delegasi Pemuda Mendunia Chapter Malaysia I. Bayu diundang sebagai fasilitator anak, guna menginspirasi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia yang ada di negeri jiran tersebut. “Itu merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi aku. Di sana aku dapat berbagi apapun dengan mereka,” ujarnya sembari tersenyum mengingat kembali kenangan manis di Malaysia.

Punya prestasi segudang rupanya dimanfaatkan Bayu untuk mengikuti submit aksi positif di Zetizen National Challenge Go To New Zealand tahun ini. Bayu terpilih menjadi lima besar perwakilan Aceh yang akan mengikuti seleksi nasional sebagai perwakilan Aceh ke New Zealand. “Minggu ini (24 September 2017) aku akan berangkat ke Surabaya guna mengikuti seleksi untuk mewakili Aceh pada kegiatan zetizen,” ujarnya. Seleksi akan berlangsung hingga 29 September mendatang.

Kesibukannya pada kegiatan di luar perkuliahan tak membuat Bayu lupa akan janjinya kepada ayah dan ibu untuk meraih gelar sarjana di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Hal itu dibuktikan dengan Indeks Prestasi Kumulatif Bayu yang mencapai angka 3,75. Para dosen mengakui adanya semangat yang luar biasa dari Bayu saat mengikuti proses belajar mengajar. Namun sayang, prestasi Bayu saat ini belum diketahui oleh pihak kampus sehingga tak ada penghargaan maupun beasiswa apapun untuk dirinya.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait