Bantu Korban Gempa Turki, Tim Indonesia Berkantor di Antakya

Pouyis 11 feb 1 1
Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal (kedua kiri) berkantor sementara di Adana, salah satu kota terdampak gempa bumi di Turki. (Foto: ANTARA/HO-KBRI Ankara)

PM, Jakarta – Misi kemanusiaan yang dikirim oleh Indonesia untuk membantu penanganan pascagempa bumi di Turki, mendapat kepercayaan dari Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) untuk menjalankan misi di Kota Antakya, Provinsi Hatay.

Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, melalui keterangan tertulis Kedutaan Besar RI Ankara, Minggu (12/2/2023), seperti diberitakan Infopublik.id.

“Ini sebuah kepercayaan. Atas arahan Menlu RI di hari pertama gempa, Tim KBRI Ankara sudah berada di empat daerah paling terdampak di hari kedua gempa, sebelum ada satu pun perwakilan asing yang ke daerah-daerah tersebut,” kata Iqbal.

“Selain mengevakuasi WNI, kami juga membuat penilaian di lapangan untuk mengidentifikasi daerah yang paling terdampak dan akan menjadi target Misi Kemanusiaan Indonesia,” tutur Iqbal.

Antakya adalah kota tua dan paling padat penduduknya di wilayah tenggara Turki. Kota bersejarah yang memiliki penduduk sekitar 1,6 juta jiwa sebelum gempa itu mengalami kerusakan paling parah.

Karena kepadatan penduduknya, diyakini bahwa korban meninggal dan luka berat paling banyak di kota dagang dan kota pelabuhan tersebut.

Sesuai hasil koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Kemlu RI dan KBRI Ankara, pada tahap awal Misi Kemanusiaan Indonesia akan mendirikan 10 tenda komando yang akan digunakan oleh AFAD maupun Tim Indonesia di Antakya, serta 25 tenda keluarga.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memerintahkan Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal untuk berkantor sementara di Adana, salah satu kota yang terdampak gempa bumi di Turki.

Perintah tersebut disampaikan Menlu Retno melalui saluran telepon pada Jumat (10/2/2023), dan Dubes Iqbal berkantor di Adana mulai Sabtu waktu setempat.

“Ada dua tugas utama di Adana, pertama untuk mengoordinasikan rencana kedatangan empat pesawat kemanusiaan dari pemerintah Indonesia yang akan membawa tim kemanusiaan dan bantuan logistik, kedua untuk melanjutkan upaya perlindungan bagi WNI yang masih berada di wilayah terdampak gempa, baik bantuan logistik maupun permintaan baru untuk evakuasi,” kata Iqbal.

Seperti dilansir AFP pada Minggu (12/2/2023), korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023) lebih dari 28 ribu orang. Pejabat dan petugas medis mengatakan, 24.617 orang tewas di Turki dan 3.574 di Suriah. [*]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait