PM, Tapaktuan – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Selatan, Minggu (16/8) sore, telah mengakibatkan banjir, tanah longsor, merusak ratusan rumah dan puluhan hektar lahan pertanian, dan menelan korban jiwa.
Seorang warga Gampong Panton Luas, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan bernama Amrizal (28) tewas akibat tertimbun tanah longsor. Selain itu, tanah longsor juga terjadi di kawasan pegunungan menuju Kemukiman Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah hingga mengakibatkan akses jalan ke wilayah pedalaman itu tertutup.
Informasi yang dihimpun di Tapaktuan, Senin (17/8) menyebutkan, kejadian tanah longsor yang merenggut nyawa di Kecamatan Sawang terjadi Minggu (16/8) sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu bersama ayahnya, Sayuti, dengan mengendarai sepeda motor tengah dalam perjalanan pulang dari kebun menuju rumahnya. Jarak antara kebun dengan rumahnya sekitar 2 kilometer.
Saat sedang dalam perjalanan pulang, tepat berada di belakang Pustu Dusun Alue Sejahtera, Gampong Panton Luas, mereka mendapati badan jalan kabupaten yang menghubungkan antar gampong dalam kecamatan itu dalam kondisi becek dan tertutup timbunan tanah akibat longsor.
Karena tidak bisa dilewati, lalu korban yang diboncengi oleh ayahnya turun dan mendorong sepeda motor guna melewati jalan tersebut. Saat tengah mendorong kendaraan itulah, secara tiba-tiba bongkahan tanah kembali runtuh langsung menimbun korban dan ayahnya beserta sepeda motor. Ayah korban selamat dalam musibah itu, sementara Amrizal tewas.
Jasad korban bersama sepeda motor baru berhasil dipindahkan sekitar pukul 20.40 WIB atau setelah dua jam dicari dari timbunan oleh warga dibantu anggota polisi dari Polsek Sawang serta beberapa petugas dari Satgas SAR dan BPBD Aceh Selatan.
Kapolsek Sawang, AKP Mustafa yang dikonfirmasi terkait hal ini membenarkan kejadian itu. Menurutnya, pada malam itu juga jasad korban berhasil dievakuasi dan setelah disemanyamkan di rumah duka, pada Senin (17/8) pagi jasad korban telah dikebumikan di tempat pemakaman keluarga di gampong setempat.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Aceh Selatan T Muhasibi MSi menyatakan, beberapa saat setelah menerima laporan telah terjadinya tanah longsor di Gampong Panton Luas, Sawang pihaknya langsung mengerahkan beberapa personil BPBD ke lokasi.
“Alhamdulillah setelah dilakukan proses pencarian dengan cara menggali timbunan tanah secara manual, jasad korban beserta sepeda motor berhasil dievakuasi malam itu juga. Proses pemindahan tumpukan tanah secara manual yang dilakukan masyarakat bersama petugas BPBD secara gotong royong, juga telah berhasil memindahkan tumpukan tanah yang menimbun badan jalan sehingga lalu lintas sudah normal kembali,” ujar Muhasibi.
Selain tanah longsor di gampong Panton Luas Kecamatan Sawang tanah longsor juga terjadi di kawasan Gunung Menggamat, Minggu (16/8) malam, sehingga mengakibatkan transportasi dari dan menuju ke Menggamat Kecamatan Kluet Tengah lumpuh selama beberapa jam.
“Akibat tertimbun tanah longsor, badan jalan di Gunung Menggamat sempat tidak bisa dilewati kendaraan selama beberapa jam karena ada beberapa pohon kayu yang tumbang melintangi badan jalan. Bahkan akibat tertimpa pohon kayu, kabel listrik PLN juga putus dan berserakan di badan jalan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, saat ini arus lalulintas di kawasan itu baru bisa dilewati kendaraan roda dua setelah pihaknya bersama masyarakat dengan menggunakan alat seadanya berhasil memindahkan tumpukan tanah yang menimbun badan jalan. Pagi ini kendaraan roda dua sudah bisa melawati tempat tersebut. Kalau tadi malam, kata Muhasibi, kalau semalam lumpuh total,
“Masyarakat yang dari dan ingin menuju ke Menggamat terpaksa harus berjalan kaki. Jika ingin lalulintas normal kembali, pohon kayu yang tumbang harus dipotong menggunakan mesin termasuk bongkahan tanah longsor yang menutupi badan jalan juga harus dibersihkan dengan menggunakan alat berat. Karena di BPBD tidak tersedia alat tersebut, maka kami bermohon kepada pihak dinas terkait di Aceh Selatan agar segera turun ke lokasi membantu proses pembersihan jalan,” pinta Muhasibi.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris BPBD Aceh Selatan juga mengabarkan bahwa akibat hujan lebat yang mengguyur Aceh Selatan Minggu (16/8) sore, telah mengakibatkan 10 gampong dalam Kemukiman Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah terendam banjir setinggi 1,5 meter.
Seorang warga setempat juga dilaporkan hanyut akibat terseret arus banjir, namun berhasil diselamatkan sehingga tidak ada korban jiwa.
“Akibat musibah banjir ini, selain merendam ratusan rumah penduduk. Banjir juga merendam puluhan hektar lahan pertanian milik masyarakat, kerugian yang ditimbulkan mencapai ratusan juta rupiah,” sebutnya.
Akibat banjir, sambung Muhasibi, pelaksanaan peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke 70 di Kecamatan Kluet Tengah juga terganggu karena lapangan tempat lokasi upacara masih terendam air.
“Meskipun pelaksanaan upacara terlambat dari jadwal yang telah ditetapkan, namun tetap terlaksana setelah air yang merendam lapangan surut,” ujarnya, seraya menyebutkan di Kecamatan Labuhanhaji Raya, Kota Bahagia, Bakongan serta Trumon Raya juga terjadi banjir setinggi 2 meter, namun kejadian itu tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat karena air cepat surut.
[PM005]
Belum ada komentar