Banjir Jadi Kado Istimewa HUT ke 19 Aceh Singkil

Banjir Jadi Kado Istimewa HUT ke 19 Aceh Singkil
Banjir Jadi Kado Istimewa HUT ke 19 Aceh Singkil

PM, Aceh Singkil – Ulang tahun Kabupeten Aceh Singkil ke-19, masyarakat di 19 gampong di tiga Kecamatan di kabupaten itu mendapat kado istimewa banjir.

Sejak sepekan terakhir, genangan air banjir tampak merendam sejumlah desa diantaranya di Desa Ujung Bawang, Pemuka, Pea Bumbung, Rantau Gedang, Teluk Rumbia, Siti Ambia, Teluk Ambun, Takal Pasir, Suka Makmur, Desa Ujung, Kilangan, Pasar, Pulau Sarok, Kuta Simboling, Selok Aceh dan Suka Damai. Selain itu, Dusun Lae Tangga Desa Telaga Bhakti dan desa Ketapang Indah, Kampung Baru kecamatan Singkil Utara.

Banjir melanda Aceh Singkil setelah hujan turun merata hampir seluruh wilayah sejak Selasa (24/4) pekan lalu. Wilayah pertama yang disapu banjir yakni Kecamatan Danau Paris tempat di daerah Hak Guna Usaha (HGU) PT Delima Makmur desa Situban Makmur dengan ketinggian 100-120 hingga menyebabkan kendaraan dan ruam warga tergenang.

Di lokasi lain, banjir juga menerjang desa Sidoarjo atau biasa di sebut Gunungan, kecamatan Gunung Meriah. Banjir ini terjadi pada Selasa 24 April 2018 lalu.

Kemudian, air dari wilayah tersebut bermuara ke Dusun Lae Ijuk Desa Gunung Lagan, Kecamatan yang sama. Di lokasi ini, sempat membuat jalan lintas Rimo-Singkil terputus akibat ketinggian air mencapai 30 hingga 50 centi meter.

Sore harinya, giliran kecamatan Singkil Utara tepatnya di depan kantor Kecamatan yang digenangi air. Kondisi ini menyebabkan puluhan rumah warga tergenang, bukan hanya itu halaman Rutan Singkil dan SMA Negeri 1 Singkil Utara juga sempat digenangi banjir.

Kamis dan Jumat (25/26/4) banjir mulai memasuki wilayah pusat Kabupaten yakni kecamatan Singkil. Hampir semua desa digenangi banjir.

Pantauan PIKIRANMERDEKA.CO, meski dilanda banjir masyarakat lebih memilih bertahan di rumah masing masing. Namun demikian, warga juga was-was banjir akan lebih besar lagi hingga memasuki rumah mereka.

Dampak banjir yang melanda Aceh Singkil, sebagian warga kehilangan harta bendanya seperti rumah dan ternaknya.

Seperti dialami Usman (42) warga Dusun Lae Tangga, Desa Telaga Bhakti, Kecamatan Singkil Utara. Ia kehilangan rumahnya dan ternak akibat diterjang Banjir.

Ilegal Logging Jadi Pemicu

Pemkab Aceh Singkil Diminta serius dan menindak tegas terhadap pelaku pembalakan liar atau Ilegal Loging yang diduga menjadi pemicu utama banjir.

Hal itu ditegaskan oleh Rusli Jabat, Pemuda Pecinta Alam Lingkungan (PePAL) Aceh Singkil. Sabtu (28/4). Menurutnya, salah satu pemicu banjir di Aceh Singkil adalah bertambahnya pelaku ilegal loging.

“Pembalakan yang dilakukan itu bukan dari hutan produksi melainkan hutan yang dilindungi,” ujar Rusli.

Sejauh ini, kata dia, hutan produksi di wilayah Kabupaten Aceh Singkil hampir gundul akibat aksi pembalakan liar. “Sementara pasokan kayu selalu ada. Layak diduga ini ilegal. Oleh karenanya, kita meminta pemerintah dan pejabat yang berwenang untuk mengusut tuntas,” harapnya.
Lebih lanjut dikatakan, pemerintah daerah dituntut untuk untuk serius menyelesaikan dan mencarikan solusi sebelum hutan Aceh Singkil gundul. Caranya, kata dia, diperlukan Perbub atau sebuah peraturan yang mengikat.

“Kita sangat menyayangkan jika pemerintah dan pejabat yang berwenang hanya bersikap tegas terhadap panglong kayu kecil. Seharusnya telusuri siapa panglong yang lebih besar dan usut hingga ke akar-akarnya,” terangnya.

Kata dia, pihaknya sangat pesimis jika pemerintah tidak serius menangani persoalan tersebut, sampai kapan pun Aceh Singkil tidak akan pernah terbebas dari bencana banjir. ()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait