PM, TAPAKTUAN–Sejumlah nelayan di Gampông Lhok Pawoh, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan, meminta Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Selatan, segera memindahkan atau mengangkat boat KM Bintang Timur, yang karam di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) setempat sejak Juli 2015 lalu. Pasalnya, keberadaan boat yang disebut-sebut bantuan Pemerintah Aceh sumber APBA tahun 2013 itu sangat mengganggu para nelayan setempat saat akan melabuhkan boatnya di kolam PPI Lhok Pawoh.
“Boat itu karam sendiri bulan Juli lalu akibat terjadi kebocoran. Sudah sangat lama dibiarkan begitu saja dalam kolam pelabuhan, tidak diangkat-angkat sehingga sangat mengganggu para nelayan lain,” kata Panglima Laot Lhok Pawoh, Muhajar, Kamis (29/10/2015).
Informasi yang dihimpun menyebutkan boat KM Bintang Timur berukuran 40 GT bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh Rp2,2 miliar yang disebut-sebut diserahkan kepada “awak nanggroe” itu tidak jelas kepengurusannya. Karena itu, saat boat tersebut rusak (bocor) sampai tenggelam di PPI Lhok Pawoh, tidak ada pihak yang merasa bertanggung jawab.
Menyikapi desakan dan permintaan para nelayan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh, Ir T Diauddin, didampingi Bupati Aceh Selatan, HT Sama Indra SH, dan Kadis DKP Aceh Selatan, Cut Yusminar APi, melakukan peninjauan langsung ke lokasi PPI Lhok Pawoh, Kecamatan Sawang, kemarin.
Permintaan para nelayan setempat direspon T Diauddin. Dia berjanji segera mencari solusi penyelesaian secara konkrit.
“Seharusnya boat bantuan ini jangan disia-siakan begitu saja. Gara-gara ulah oknum kelompok nelayan tertentu yang menelantarkan boat bantuan tersebut, berimbas pada nelayan lain di Aceh Selatan karena tidak diberikan lagi bantuan,” ucapnya.
Di hadapan para nelayan dan masyarakat setempat, Diauddin menjanjikan segera mencari solusi bersama Pemkab Aceh selatan untuk mengangkat body boat bantuan beserta perlengkapan mesinnya yang tenggelam itu. Kata dia, selain berusaha menyelamatkan serta memperbaiki kembali, pemerintah juga berkewajiban membebaskan kendala dan gangguan aktivitas nelayan di TPI Lhok Pawoh terkait keberadaan boat karam itu.
“Jika sudah diangkat, kapal bantuan ini akan diperbaiki agar bisa beroperasi kembali sesuai program pemerintah untuk membantu perekonomian nelayan. Jika kelompok nelayan sebelumnya tidak mau bertanggung jawab, boat tersebut akan diserahkan kepada kelompok nelayan lain agar difungsikan dengan baik dan bermanfaat untuk kesejahteraan nelayan,” tegasnya.
Bupati Aceh Selatan, HT Sama Indra SH, menyatakan pihaknya segera menyurati pihak pengelola boat bantuan agar secepatnya mengangkat boat karam itu. Sejak boat itu karam, sejumlah nelayan mengaku resah dan terganggu.
[PM004]
Belum ada komentar