Jakarta—Angelina Sondakh alias Angie, perempuan luar biasa. Ia bukan hanya cerdas, cantik, dan kaya, tetapi juga pemberani. Kecantikan dan kecerdasannya telah mengantarkannya menjadi Putri Indonesia 2001.
Sejak itu namanya terus melambung dan dikenal publik. Ia pun menjadi salah satu selebritas di tanah air. Menurut catatan, Angie memang belum pernah bermain sinetron dan bukan seorang penyanyi, namun penampilannya di media massa sama dengan selebritas atau publik figur-publik figur kebanyakan.
Seiring namanya yang melambung, pundi-pundinya pun terus meroket. Kekayaan pesohor kelahiran 28 Desember 1977 itu pada 21 Juli 2010 saja, menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), hartanya berupa alat transportasi sudah mencapai Rp1,184 miliar.
Angie memiliki satu unit mobil BMW X5 keluaran 2005 seharga Rp630 juta, satu unit mobil Honda CR V keluaran 2008 senilai Rp174 juta, satu unit Toyota Kijang Inova keluaran 2008 seharga Rp180 juta, satu unit mobil BMW keluaran 2009 senilai Rp150 juta, dan satu unit mobil Bombardier keluaran 2001 seharga Rp50 juta.
Belum lagi simpanan uangnya, Rp6,55 miliar, dan US$ 9.628. Harta tidak bergerak berupa sebidang tanah dan bangunan, di Bandung, Jawa Barat, yang bernilai Rp2 Miliar, serta tanah dan bangunan di Jakarta Rp825 juta.
Kekayaan Angie juga mencakup batu mulia senilai Rp165 juta, surat berharga bernilai Rp1,21 miliar dan US$149 serta giro setara kas seharga Rp770 juta dan US$9.479. Jika dibandingkan 2003, hartanya sebesar Rp618 juta dan US$7.500. Kekayaan Angie naik 10 kali lipat pada 2010.
Perempuan kader Partai Demokrat itu juga seorang pemberani. Ia berani mempertahankan sikap bahwa dirinya tidak bersalah alias tak terlibat baik dalam kasus proyek pembangunan wisma atlet di Kemenpora, maupun dugaan menerima suap pada proyek pengadaan alat-alat perguruan tinggi negeri di Kemendikbud.
Saking beraninya, ia mengorbankan dirinya masuk ke Rutan KPK tanpa bersedia bernyanyi tentang keterlibatan teman-temannya sesama politikus. Saat bersaksi di Pengadilan Tipikor dalam perkara M Nazaruddin pada 15 Februari lalu saja, Angie menutupi keterlibatan mereka termasuk tak bersedia bernyanyi siapa sebenarnya “ketua besar” dan “bos besar” itu.
Bahkan, banyak pertanyaan majelis hakim, jaksa penuntut umum, dan penasihat kuasa hukum, yang dijawab Angie dengan kalimat, “tidak tahu.”
Angie juga membantah percakapan Blacberry (BB) antara dirinya dengan Mindo Rosalina, terpidana kasus suap wisma atlet. Angie mengaku baru memiliki BB di akhir 2010. Kesaksian Angie ini menimbulkan reaksi masyarakat karena dinilai telah berbohong.
Sebab, selama ini banyak masyarakat yang tahu Angie telah menggunakan BB sebelum itu. Salah satunya, Angie menggunakan BB saat gladi bersih pelantikan 520 anggota DPR periode 2009-2014. Foto Angie yang tengah memperlihatkan BB-nya kepada (alm) Adjie Massaid tayang di sejumlah media massa.
Fakta kebohongan Angie dinilai ahli psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel. Menurut Reza, kebohongan Angie karena yang bersangkutan di bawah tekanan.
“Ada tiga jenis kebohongan. Kebohongan pertama yaitu karena rekayasa psikologi dan secara komplek. Saya tidak membayangkan Angie melakukan ini. Kebohongan kedua yaitu sukarela. Sebab, ini kejahatan kerah putih dan melibatkan banyak orang, tidak ada asumsi Angie untuk kebohongan ini. Yang memungkinkan, kebohongan ketiga di bawah tekanan,” tutur Reza dalam sebuah acara di televisi belum lama ini.
Reza melanjutkan, kebohongan di bawah tekanan yang dilakukan Angie karena kejahatan kerah putih melibatkan partai A dan B serta pejabat A dan B. “Sangat memungkinkan yang memberi tekanan yaitu mereka yang memiliki tali temali dengan politik,” tutur Reza.
Agar Angie tak berbohong dan bersedia mengungkap keterlibatan pihak lain, KPK berstrategi. Lembaga adhoc pimpinan Abraham Samad ini akan menjadikannya sebagai whistle blower. Artinya, jika Angie bersedia, maka keuntungan akan didapat seperti perlindungan hukum dan kemungkinan keringanan hukuman baginya.
Saat ini Angie mungkin tengah menimbang-nimbangnya. Akahkah ia menjadi seorang perempuan luar biasa dan mau bernyanyi tentang siapa sang “ketua besar”, dan “bos besar”, atau tetap membiarkan dirinya menjadi pemberani yang membiarkan dirinya menjadi terpidana terakhir dalam kasus wisma atlet.[inc]
Belum ada komentar