PM, Banda Aceh – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mengingatkan Pemerintah Aceh soal pengelolaan anggaran pendidikan 2021 sebesar Rp3,5 triliun yang harus tepat sasaran. Apalagi mengingat kondisi pendidikan di Aceh yang kini masih di urutan 20 ke bawah.
Ketua Komisi VI DPRA, Tgk Irawan Abdullah mengatakan banyaknya anggaran pendidikan Aceh didukung dana otonomi khusus. Semula anggaran pendidikan 2021 diusulkan Rp2,7 triliun dan meningkat menjadi Rp3,5 triliun.
“Harus tepat sasaran sehingga mutu pendidikan di Aceh bisa meningkat,” kata anggota dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) itu.
Ia juga meminta dinas pendidikan sebagai pelaksana teknis juga memperhatikan sekolah kejuruan. Sebab, sekolah tersebut melahirkan sumber daya manusia yang siap bersaing di dunia kerja.
Selain itu, dinas pendidikan juga perlu menzonasi wilayah sekolah kejuruan untuk disesuaikan dengan potensi daerah dan membantu calon peserta didik memilih sekolah yang sesuai dengan minatnya.
“Dinas Pendidikan perlu menzonasi wilayah sekolah kejuruan. Misalnya, sekolah kejuruan berbasis pertanian diprioritaskan berada di daerah Aceh Tengah, kemudian sekolah kejuruan penerbangan yang ada di Aceh Besar agar diupayakan menjadi sebagai pilot proyek untuk wilayah Sumatera serta sekolah kejuruan lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPRA, Tgk Mawardi lebih menyoroti kesesuaian pendidikan di Aceh dengan nilai-nilai Syariat Islam.
“Pemerintah Aceh melalui dinas pendidikan perlu segera menyusun qanun atau peraturan daerah untuk mengintegrasikan kedua hal tersebut sebagai desain utama pendidikan di Aceh,” pungkas Mawardi.
Sumber: ANTARA
Belum ada komentar