PM, Paris – Perusahaan yang menangani transfer kriptokurensi, Poly Network, mendadak gagap. Uang senilai 613 juta US Dollar atau setara Rp8,8 triliun mendadak raib dari akun perusahaan tersebut, Selasa, 10 Agustus 2021. Anehnya, pencuri tersebut malah mengembalikan uang digital itu secara bertahap.
Belum diketahui niat di balik pencurian uang digital terbesar dalam sejarah cryptocurency tersebut. Apakah si peretas sengaja melakukannya untuk mengungkap kelemahan sistem yang dikelola oleh Poly Nerwork atau takut karena akan ditangkap?
Pengembalian uang tersebut dilakukan secara bertahap pada Kamis, 12 Agustus 2021. Ada pesan yang disematkan dalam transfer itu, bahwa si pencuri melakukannya atas dasar niat baik.
“Saya tidak terlalu tertarik dengan uang!” tulis si hacker, seraya menambahkan bahwa dirinya memang berniat untuk mengembalikan dana yang mendadak hilang tersebut.
Pawel Aleksander, ahli dalam melacak pencurian kriptokurensi seperti dilansir kompas.com, Jumat, 13 Agustus 2021 mengatakan, pencuri biasanya mencoba menutupi jejak dengan membagi uang dan memindahkannya. “Kadang-kadang menggunakan ratusan ribu transaksi berturut-turut,” ungkap Aleksander.
Penggemar kripto malah memuji aksi peretasan yang dilakukan orang misterius tersebut sebagai pahlawan berprinsip. Namun, ada juga yang curiga bahwa si pencuri khawatir karena sedang dikejar oleh detektif.
“Sulit untuk mengatakan apa niat awal peretas itu. Peretas mungkin hanya takut akan tindakan yang diambil terhadapnya,” kata Roman Bieda, rekan Pawel Aleksander.
Meskipun demikian, Poly Network sempat menawarkan 500 ribu US Dollar atau setara Rp7,2 miliar sebagai hadiah kepada si pencuri tersebut. Perusahaan itu bahkan berjanji, ” Kami meyakinkan Anda bahwa Anda tidak akan ditindak atas insiden ini.”
Namun hadiah itu ditolak oleh si peretas. Dia bahkan mengatakan akan mengirim semua uangnya kembali.[]
Belum ada komentar