Agenda ‘Merajut Indonesia’ Mengandung Pesan Simbolik Indonesia

Agenda ‘Merajut Indonesia’ Mengandung Pesan Simbolik Indonesia
Agenda ‘Merajut Indonesia’ Mengandung Pesan Simbolik Indonesia

roy-suryo-dan-lioe-nam-khiongJakarta—Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menggelar kegiatan ‘Merajut Indonesia’. Agenda ini difokuskan di lima titik simpul, yakni pulau Miangas di provinsi Sulawesi Utara, pulau Rote di provinsi Nusa Tenggara Timur, pulau Sabang di provinsi Aceh, Merauke di provinsi Papua Barat, dan Samarinda di provinsi Kalimantan Timur.

Pada kesempatan tanggal 27 hingga 28 Juni 2013, Menpora berkesempatan mengunjungi pulau Rote.

“Acaranya luar biasa, bahkan saya mengikuti kegiatan sampai larut malam bersama pemuda setempat,” kata Roy dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Minggu (20/6/2013) malam.

Menpora Roy Suryo menjelaskan, kegiatan ‘Merajut Indonesia’ mengandung pesan simbolik-filosofis mengenai penguatan semangat persatuan Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini meneguhkan kembali sikap dan rasa cinta tanah air pada diri pemuda, memperkuat komitmen untuk menegakkan NKRI, merawat kemajemukan Indonesia dari benih-benih ancaman disintegrasi, memperkuat jaringan soliditas antar-pemuda di seluruh tanah air dan menggalang aktivitas kreatif, sekaligus unjuk prestasi di bidang kepemudaan dan olahraga untuk membangun optimisme pemuda terhadap masa depan Indonesia.

“Kelima lokasi itu menjadi representasi secara simbolik menandai kuatnya spirit dan kehendak para pemuda untuk mengukuhkan bangunan bangsa Indonesia,” kata Roy.

Menurut Roy, perjalanan di Rote cukup mengesankan dimana dirinya dan romobongan mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat setempat yang ditunjukkan dengan acara adat Hus (menunggang kuda ketangkasan). Bahkan Menpora bersama Bupati mencoba menunggang kuda ketangkasan tersebut.

Berikutnya, Menpora menyaksikan sekaligus menyalakan langsung api unggun bersama para pemuda yang terdiri dari Pramuka, Pemuda Penggerak Pedesaan dan Organisasi Kemasyarakatan pada upacara api unggun. Setelah itu Menpora kembali ke lokasi acara untuk menyaksikan lomba tari khas pulau Rote yang dibawakan oleh pemuda-pemuda daerah sekitar dan hingga berakhir pukul 23.30 WITA.

Hari Jumat (28/6/2013) pagi, tepat pukul 09.00 WITA Menpora bersama rombongan sudah hadir di pantai Numbrella untuk menyambut kehadiran finish peserta lari 10 kilometer. bahkan peserta yang finis pertama langsung bersalaman dengan Menpora ketika dia menjadi juara.

Selesai itu Menpora langsung menuju lokasi tempat acara orasi dan pemebeerian bantuan kepada masyarakat Rote Ndau. Hampir kurang lebih dua jam Menpora mengikuti acara tersebut.

“Merajut Indonesia mengandaikan adanya kesadaran kolektif untuk merawat kebersamaan di bawah payung NKRI. Oleh karena itu para pemuda pemilik sah Indonesia masa depan, teruslah menjadi pemuda garda depan bangsa Indonesia,” kata Roy.[tribunnews]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait