40 Tahun Menabung Tukang Urut Naik Haji

40 Tahun Menabung Tukang Urut Naik Haji
40 Tahun Menabung Tukang Urut Naik Haji

PM, Meulaboh – Sejak setengah abad lalu, pasangan suami istri, Wahidin (87) dan Cut Karati, bercita-cita untuk menunaikan rukun Islam ke 5, naik haji ke Baitullah. Mereka berusaha keras meraih harapan itu.

“Kami menyisakan sedikit demi sedikit dari hasil jasa mengurut, untuk menunaikan ibadah haji. Kami mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji pada tahun 2009. Tahun ini baru tercapai, kami telah dijadwalkan berangkat ke tanah suci pada 15 September 2015,” kata Wahidin, di Meulaboh, Selasa, (7/09/2015).

Pasangan suami isteri yang tinggal di gampong Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, ini sudah menggeluti profesi sebagai tukang urut sejak tahun 1951 hingga sekarang.

“Dalam rentang waktu selama itu menjadi tukang urut, kami banyak menangani pasien dari berbagai daerah di Aceh, seperti Cut Ali warga Nagan Raya. Ia diurut sudah tiga bulan. Kondisinya kini sudah mulai membaik,” kata Wahidin.

Walaupun pasangan ini sibuk mempersiapkan diri untuk berangkat haji, mereka tetap menerima pasien untuk diurut.

Wahidin mengaku, untuk bisa menunaikan ibadah haji memang tak mudah bagi dirinya dan istri. Pendapatan mereka yang tidak seberapa harus dikeluarkan lagi untuk membiayai anaknya sekolah.

“Namun niat dan semangat mengunjungi tanah suci, membuat kami berhemat dan menabung selama 40 tahun untuk bisa menunaikan rukun islam yang ke lima itu,” kata Wahidin.

Ia mengaku, profesi tukang urut digelutinya untuk menolong sesama. Ia tidak pernah menentukan tarif dalam membantu orang dengan jasa tersebut.

“Pemberian orang secara ikhlas yang memakai jasa saya itulah sebagiannya kami tabung untuk menunaikan ibadah haji bersama istri. Saya telah mempersiapkan untuk menabung sejak 40 tahun silam,” ujar Wahidin.

[PM005]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait