PM, Bireuen – H Khalili SH tidak berupaya mempertahankan keberadaan baliho dirinya di kantor DPW Partai Aceh Bireuen saat diturunkan para pendukung calon bupati Ruslan M Daud, Rabu (06/04).
“Jika ingin saya pertahankan bisa, tetapi tidak perlu karena bisa jatuh korban nanti di kalangan kader PA,” kata Khalili kepada Pikiran Merdeka.
Para simpatisan Ruslan M Daud yang menurunkan balihonya diakui Khalili hanya simpatisan PA bayaran, bukan para panglima. Karena itu, dia memilih membiarkan baliho dirinya itu digantikan oleh baliho Ruslan M Daud.
“Saya bisa turunkan massa dua ribu orang ke lokasi jika ingin saya pertahankan kantor tersebut, tetapi buat apa jika nantinya masyarakat kecil juga yang jadi korban,” katanya.
Penurunan baliho dirinya tidak akan mempengaruhi semangat para Panglima Sagoe untuk mendukung dirinya sebagai Calon Bupati Bireuen pada Pilkada 2017. Menurut Khalili, dirinya dan 26 panglima sagoe dalam wilayah Batee Iliek tidak mengakui lagi kepemimpinan Darwis Djeunib sebagai Ketua DPW Partai Aceh Bireuen.
“Saat ini kami hanya menunggu penunjukkan Calon Bupati dari Mualem (Muzakkir Manaf) sebagai Ketua DPP Partai Aceh. Kami juga menyerahkan kepada DPP PA untuk menunjuk Ketua PA Bireuen sementara,” jelasnya.
Khalili mengatakan, aksi unjuk massa di Kantor DPW Partai Aceh Bireuen sehari sebelumnya, selain untuk membacakan tujuh petisi juga menolak kepemimpinan otoriter di tubuh PA Bireuen. [PM003]
Belum ada komentar