Irmawan: Pilkada 2012, Sejarah Kelam Demokrasi di Gayo Lues

Irmawan: Pilkada 2012, Sejarah Kelam Demokrasi di Gayo Lues
Kantor KIP Gayo Lues yang dibakar tahun 2012 lalu |Anuar Syahadat

PM, BLANGKEJEREN – Pemilihan bupati Gayo Lues tahun 2012 lalu yang berujung pembakaran kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Gayo Lues dinilai adalah sejarah kelam proses demokrasi di Gayo Lues.

Hal ini disampaikan Anggota DPR RI H.Irmawan S Sos saat melihat bekas kantor KIP Blangkejeren yang belum dibangun oleh Pemkab setempat. Kantor tersebut hingga kini masih dibiarkan terbengkalai.

“Saya masih trauma ketika melihat kantor KIP Gayo Lues. Dimana saat Pilkada dulu, kantor KIP sempat dibakar massa hingga kini masih tetap berdiri kokoh meskipun kaca dan seluruh isinya menjadi puing-puing yang hancur,” kata Irmawan di sela-sela sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di gedung Nusa Indah Blangkejeren, Sabtu (27/2/16).

Kata dia, seharusnya Pemkab melakukan perbaikan atau mengantikan kantor tersebut dengan kantor yang lain agar bisa ditempati, sehingga sejarah kelam Pilkada dulu bisa dilupakan oleh masyarakat Gayo Lues.

Kala itu, pendukung pasangan Irmawan – Yudi Candra dan Karin Cukup – Nurhayati Sahali mendatangi kantor KIP setempat. Mereka membakar gedung penyelengagra pemilu tersebut karena kecewa kepada KIP dan Panwas, karena tidak tegas terkait pelanggaran pilkada.

“Mungkin karena rombongan Irmawan dulu yang melakukan pembakaran gedung KIP tersebut, maka harus menunggu Irmawan menjadi bupati harus bisa diperbaiki,” ujar Irmawan. “Itupun tidak masalah, kita tidak akan menyerah, dan kami akan terus berjuang.”

Irmawan mengatakan, seharusnya kantor KIP tersebut harus segera dibangun. Hal ini agar masyarakat tidak kembali terjebak pada masa lalu.

“Untuk apa lagi dibiarkan kantor KIP itu, toh orang-orang yang membakarnya sudah ditahan penegak hukum. Bahkan kini sudah keluar dari penjara,” ujarnya.

Ketua PKB Aceh ini mengatakan, kejadian yang telah berlalu harus segera dilupakan. “Saat ini, pemimpin sekarang harus memikirkan masa depan rakyatnya demi terciptanya kesejahteraan dan ketenangan,” pungkasnya. [PM004]

 

 

 

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Tanpa pelana joki-joki cilik memacu kuda dengan kecepatan penuh. Beradu tangkas untuk menjadi sang juara. (Foto PM/Oviyandi Emnur)
Tanpa pelana joki-joki cilik memacu kuda dengan kecepatan penuh. Beradu tangkas untuk menjadi sang juara. (Foto PM/Oviyandi Emnur)

Uji Nyali Bocah di Punggung Kuda

Patroli Gajah Conservation Response Unit (CRU) Sampoiniet. (PM/Oviyandi Emnur)
Patroli Gajah Conservation Response Unit (CRU) Sampoiniet. (PM/Oviyandi Emnur)

Kembangkan KEE Atasi Konflik Satwa