Petani Jagung di Gayo Lues Beralih Tanam Sere

Petani Jagung di Gayo Lues Beralih Tanam Sere
Salah satu areal perkebunan warga yang dahulu ditanam Jagung sudah ditumbuhi Sere Wangi di dekat kompleks pelataran Bupati Gayo Lues. Pikiran Merdeka | Anuar Syahadat

PM, Blangkejeren – Beberapa kali mengalami gagal panen jagung, sebahagian petani di Kabupaten Gayo Lues mulai beralih menanam sere wangi sejak dua bulan terakhir.

Ali seorang petani mengatakan, petani jagung memang banyak mendapatkan keuntungan jika jagung yang ditanam berbuah banyak dan tepat dengan musim tanamnya. Namun, jika salah musim tanam akan langsung gagal panen.

“Susah sekali mencari waktu menanam yang tepat, musim hujan dan musim kemarau sangat susah memprediksi sekarang, makanya saya mencoba menanam sere, sebab tanaman itu tidak mengenal musim hujan atau kemarau, asal sudah empat bulan bisa dipanen,” katanya.

Sebelumnya, M. Ali mengaku pernah menanam jagung selama empat kali, namun hanya satu kali panennya, sedangkan tiga kali musim tanam hanya mendapatkan kerugian dan membuang tenaga saja.

“Kalau menanam jagung membutuhkan modal banyak, seperti ongkos tanam, ongkos panen, lain lagi kalau tidak dapat bantuan bibit dan pupuk itu juga harus dibeli dari toko dan harganya sangat mahal,” jelasnya.

Menanam sere wangi, kata Ali lebih mudah dibandingkan menanam jagung. Dengan hanya sekali modal bisa ratusan kali memanen. “Itu pun jika dirawat dengan benar dengan membersihkan batang sere usai dipanen,” katanya. [PM003]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Sukses Pecahkan Rekor Dunia, Tari Saman Gayo akan Tampil Keliling Eropa
Ribuan penari laki-laki tampil pada pagelaran tari tradisional Saman massal di stadion Seribu Bukit, Blang Kejeren, Gayo Lues, Aceh, Minggu (13/8/2017). Pagelaran Tari Saman yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia tak benda itu diikuti 12.262 peserta dari berbagai komponen masyarakat termasuk PNS, aparat TNI/Polri. Menurut catatan Museum Rekor Indonesia (MURI), peserta yang ikut berjumlah 12.262 orang, memecahkan 'rekor tarian kolosal dengan penari terbanyak di dunia'. Di tahun 2014, rekor serupa hanya diikuti oleh 5.057 penari.

Sukses Pecahkan Rekor Dunia, Tari Saman Gayo akan Tampil Keliling Eropa