Bupati Aceh Selatan Pergoki Pelajar Minta Sumbangan di Pasar  

Bupati Aceh Selatan Pergoki Pelajar Minta Sumbangan di Pasar  
BUPATI Aceh Selatan HT Sama Indra SH dengan disaksikan Kadis Pendidikan Drs Martunis serta kepala SKPK lainnya, sedang menasehati seorang pelajar SMPN 5 Kluet Utara yang  bolos sekolah untuk meminta sumbangan.

PM, TAPAKTUAN—Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra SH mengaku terkejut saat mendapati anak di bawah umur sedang meminta sumbangan di tengah keramaian hari peukan di Keude Rundeng, Kecamatan Kluet Selatan.

Hal itu didapati Bupati Sama Indra saat dirinya bersama beberapa kepala SKPK blusukan ke pasar Keude Rundeng, Rabu (17/2), untuk memantau kondisi pasar dalam rangka menindaklanjuti program pengembangan sarana dan prasarana infrastruktur pasar tersebut.

Saat sedang berbicara serius dengan pedagang pasar, dia melihat seorang anak sedang meminta sumbangan kepada masyarakat yang sedang berbelanja. Anak itu menyodorkan proposal yang sudah lusuh atas nama sebuah yayasan di Kecamatan Sawang.

Melihat gelagat yang tidak pantas itu, bupati memanggil anak tersebut dan menanyakan nama serta meminta identitasnyasekaligus kopian proposal yang di tangannya. Anak itu kemudian diketahui berinisial AM, warga Desa Krueng Batu yang juga pelajar SMPN 5 Kluet Utara.

Bupati juga memeriksa tas ransel yang ada di punggung anak tersebut. Dalam tas ransel itu ditemukan pakaian seragam sekolah, namun dalam tas tersebut tidak ditemukan sepatu sekolah kecuali sandal jepit yang dipakainya.

Setelah menasehati agar tindakan serupa tidak diulangi lagi ke depan, Bupati Aceh Selatan juga membelikan sepatu dan jam tangan untuk anak tersebut.

Menurut pengakuan AM, tindakan meminta sumbangan untuk sebuah yayasan itu dilakoni bersama dengan seorang temannya berinisial SAF yang melarikan diri di tengah keramaian pasar sehingga tidak berhasil ditangkap.

Setelah diberikan nasehat oleh bupati yang ikut disaksikan Kadis Pendidikan Aceh Selatan Drs Martunis, anak tersebut dibawa ke simpang empat Kuta Fajar, Kecamatan Kluet Utara, untuk diserahkan secara langsung kepada Kepala SMPN 5 Kluet Utara, Arbain SPd.

“Atas temuan kasus masih adanya pihak tertentu yang mempekerjakan anak di bawah umur apalagi masih duduk dibangku sekolah sebagai peminta sumbangan, maka saya merasa sangat sedih dan prihatin. Tindakan seperti ini tidak boleh dibiarkan. Saya minta kepada pihak Kepala sekolah dan dewan guru termasuk orang tua, agar menjaga dan membimbing anak didiknya masing-masing,” tegas Sama Indra.

Bupati Aceh Selatan menduga, ada oknum tertentu yang memerintahkan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah untukmengedarkan proposal. “Saya menduga, tindakan ini terorganisir. Pasti ada oknum tertentu yang mengkoordinasikannya untuk kepentingan pribadi. Kegiatan ini jelas-jelas melanggar hukum karena tidak diperkenankan lagi memperkerjakan anak di bawah umur,” tegas bupati.

Dalam perjalanan pulang ke Tapaktuan dari Kecamatan Kluet Selatan, Bupati Sama Indra juga menangkap tiga siswa SMPN 2 Tapaktuan yang kedapatan sedang keluyuran di tempat objek wisata Panorama Hatta, Desa Panjupian (sekitar 3 Km arah timur Tapaktuan). Ketiga anak tersebut juga diantar ke sekolahnya masing-masing.

Dalam arahannya kepada pihak sekolah terkait, Bupati Aceh Selatan mengancam akan memberikan sanksi tegas terhadap sekolah yang disinyalir sengaja membiarkan anak didiknya berkeluyuran keluar (bolos) saat jam bejalar.

“Saya mengharapkan kepada kepala sekolah dan dewan guru agar meningkatkan kedisiplinan disekolahnya masing-masing, sehingga ke depannya tidak ditemukan lagi siswa yang keluyuran pada saat jam sekolah. Jika arahan ini tidak ditindaklanjuti maka Pemkab Aceh Selatan akan mengambil tindakan tegas terhadap sekolah tersebut,” ancamnya.

Dalam blusukannya ke Pasar Keude Rundeng, Kecamatan Kluet Selatan, Bupati Aceh Selatan bersama Kepala Bappeda Mufti A Bakar, Kadis Perindagkop dan UKM Ridwansyah SE, Kadis Pendidikan Drs Martunis, serta pejabat Muspika Kluet Selatan melakukan peninjauan langsung terhadap aktivitas perdagangan di pasar minggu atau sering disebut ‘hari peukan’  yang berlangsung setiap hari Rabu tersebut.

Dalam peninjauan pasar rakyat mingguan itu, Bupati HT Sama Indra SH menyatakan sangat bangga dan gembira karena sebagian besar barang yang diperjualbelikan masih hasil produksi daerah sendiri, seperti sayur-sayuran, cabai, biji kopi, buah-buahan, ikan, ayam, ternak dan berbagai hasil pertanian lainnya, meskipun masih ada barang yang dipasok dari luar daerah. [PM02]

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Presiden Jokowi: Siapkan Amnesti Din Minimi
Sutiyoso didampingi Juha Cristensen, Abdul Hadi Abidin saat menerima senjata terakhir yang selama ini dipegang Din Minimi. | Pikiran Merdeka / Iskandar

Presiden Jokowi: Siapkan Amnesti Din Minimi

Gudang Sembako di Abdya Terbakar
Dua unit toko semi permanen di Jalan At-Taqwa, Desa Keude Siblah, Kota Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) terbakar, Rabu (5/3). [pikiranmerdeka.com | Syahrizal]

Gudang Sembako di Abdya Terbakar