PM, TAPAKTUAN – Petugas Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Aceh Selatan dibantu anggota Brimob Kompi Trumon, menemukan ratusan batang ganja yang ditanam masyarakat di kawasan Gunung Desa Sawah Tingkem, Kecamatan Bakongan Timur, Kamis (21/1) sekira pukul 17.00 WIB.
Sayangnya, dalam penggrebekan yang dipimpin langsung Kepala BNNK Aceh Selatan, Nuzulian, petugas tidak menemukan pemiliknya karena diduga operasi itu cepat bocor sehingga pemiliknya lebih dulu kabur.
Kepala BNNK Aceh Selatan, Nuzulian kepada wartawan di Tapaktuan, Minggu (24/1) mengatakan, keberadaan ladang ganja tersebut, diketahui pihaknya dari informasi yang disampaikan oleh masyarakat.
“Keberadaan ladang ganja ini kami ketahui dari hasil informasi masyarakat. Ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai proaktif berperan membasmi peredaran dan penggunaan narkotika di tengah-tengah masyarakat,” kata dia.
Nuzulian menyatakan, untuk menuju ke lokasi tersebut, petugas harus menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam. Pihaknya harus berjalan kaki menyusuri lereng gunung terjal.
“Ladang ganja itu terletak dalam hutan belantara yang ditanami di sela-sela batu-batu besar. Meskipun luas kebun tersebut mencapai beberapa hektar tapi tidak seluruhnya ditanami ganja. Sebab hasil penemuan di lapangan jumlah tanaman ganja yang ada hanya sekitar ratusan batang,” ujar Nuzulian.
Menurutnya, usia batang ganja tersebut diperkirakan sudah berumur antara dua sampai tiga bulan dengan ketinggian mencapai 2 meter.
Ratusan batang ganja tersebut langsung di basmi oleh petugas dengan cara di cabut lalu dibakar. Sedangkan sisanya yang berjumlah puluhan batang di bawa turun untuk diamankan sebagai barang bukti (BB).
“Kami memperkirakan dikawasan gunung Desa Sawah Tingkem Kecamatan Bakongan Timur serta Kecamatan-kecamatan lainnya dalam Kabupaten Aceh Selatan masih banyak terdapat ladang ganja, namun belum terendus petugas. Oleh sebab itu, ke depannya kami akan meningkatkan operasi ke kawasan hutan guna membasmi tanaman haram tersebut,” tandasnya. [PM004]
Belum ada komentar