125 Polisi di Aceh Barat Dites Psikologi

125 Polisi di Aceh Barat Dites Psikologi
Ratusan anggota polisi mengikuti tes psikologi, Senin (5/8).

PM, Meulaboh – Sebanyak 125 personel Polisi Resor (Polres) Aceh Barat mengikuti Tes Psikologi bagi pemegang senjata api (Senpi), di aula belakang Mapolres setempat, Senin (6/8).

Wakapolres Aceh Barat, Kompol Edy Bagus Sumantri mengatakan personel polisi yang diperbolehkan memegang senjata ketika berdinas diharuskan terlebih dalulu mengikuti tes psikologi bagi pemegang senjata. Mereka yang dinyatakan lulus maka akan mendapat kartu atau penyambung ijinnya.

“Selanjutnya, personel tinggal mengajukan permohonan pinjam senjata ketika hendak menjalani tugas atau kedinasan dilapangan, termasuk dalam hal pengamanan,” jelasnya.

Kegiatan ini bertujuan mengecek kondisi psikologis bagi personel yang mendaftarkan dirinya untuk sah dalam hal memegang senjata. Kemudian, peserta yang mengikuti tes tersebut berpangkat Briptu (Brigadir Polisi Satu).

“Pangkat terendah yang boleh ikuti tes psikologis ini, berpangkat Briptu,” katanya yang didampingi Kabag Ops, Kompol Pradana Aditya Nugraha.

Tes psikologi yang dilaksanakan oleh tim psikologi Ro SDM Polda Aceh, ujar Edy, dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Tes kecerdasan dan kepribadian menjadi materi dasar yang harus dipahami dan diselesaikan ujiannya oleh personel karena sangat  berpengaruh terhadap kelayakan memegang senjata.

“Tes ini, diikuti 125 Polres Aceh Barat, 90 orang diantaranya berasal dari Bintara dan 30 dari perwira. Keselurahan peserta itu, sudah termasuk personel yang sebelumnya gagal  tes psikologis pemegang senjata, termasuk personel yang hendak melakukan perpanjangan ijin dalam memegang senpi saat berdinas,” ungkapnya.

Kasubbag Psipol Polda Aceh, Kompol Ribut Sugeng menjelaskan penilaian yang diambil lebih difokuskan pada kepribadian. Ujian tersebut menjadi hal utama yang harus bisa dilewati personel jika berkeinginan memegang senjata ketika berdinas dengan catatan melewati aturan yang ada tersebut.

“Lebih kita fokuskan terhadap kepribadian. Disitu kita bisa melihat bagaimana mereka bisa mengelola emosional serta bisa mengontrol emosi ketika dalam situasi tertekan. Bila ada personel yang tidak lulus, mereka bisa juga mengulang lagi saat memasuki enam bulan kemudian,” tandasnya.[]

Reporter: Aidil Firmansyah

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait