Perempuan di Aceh Selatan Dilatih Kerajinan Tas

Perempuan di Aceh Selatan Dilatih Kerajinan Tas
Perempuan di Aceh Selatan Dilatih Kerajinan Tas

PM, TAPAKTUAN – Puluhan perempuan di Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, mengikuti pelatihan merajut tas dan dempot menggunakan bahan baku tali kur dan polly. Pelatihan akan berlangsung 10 hari dengan menghadirkan instruktur dari Usaha Kecil Menengah (UKM) Yellsaints yang dipimpinan Yelli Sustarina SKep.

Kepala Desa Tampang, Kecamatan Samadua, Drs Masrur D di Tapaktuan, saat membuka pelatihan ini, Sabtu (9/1/16) mengatakan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari program kerja desa setempat untuk memberdayaan kaum perempuan dengan menggunakan sumber anggaran dari dana desa tahun 2015.

Selain pelatihan merajut tas dan dompet, Desa Tampang, Samadua, juga telah sukses menggelar pelatihan pembuatan kue pala dengan menggunakan bahan baku limbah kulit pala, sehingga kulit pala yang sebelumnya tidak bernilai itu, menjadi produk unggulan khas Aceh Selatan sehingga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

“Dari jumlah keseluruhan dana desa yang dikucurkan Pemerintah Pusat untuk Desa Tampang, selain kami alokasikan untuk kegiatan proyek fisik, secara khusus juga kami alokasikan untuk kegiatan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pembuatan kue pala dan merajut tas dan dompet menjadi barang jadi yang bernilai jual,” katanya.

Dengan pelatihan tersebut, diharapkan kepada peserta agar mampu membuka wawasan berfikir mereka, dengan cara ilmu pengetahuan yang telah didapat selama pelatihan, dapat diimplementasikan di lapangan melalui pengolahan hasil kerajinan tangan, sehingga mampu meningkatkan perekonomian keluarga, katanya.

Menurut Masrur, produk kue pala yang dihasilkan perempuan Desa Tampang, telah dipromosikan di Stand Kecamatan Samadua dan Stand Dinas Kesehatan pada ajang pameran seni dan budaya dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kabupaten Aceh Selatan akhir Desember 2015.

Pada Tahun 2016, disamping menggelar berbagai kegiatan, juga direncanakan digulirkan program pembentukan koperasi.

“Program usaha koperasi sedang kami pikirkan, apakah melalui pembukaan usaha perdagangan sembako atau lainnya. Sebab Desa Tampang yang berlokasi di pinggir wilayah pesisir laut, hanya strategis menyediakan usaha jasa,” katanya. [PM004]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Gudang Sembako di Abdya Terbakar
Dua unit toko semi permanen di Jalan At-Taqwa, Desa Keude Siblah, Kota Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) terbakar, Rabu (5/3). [pikiranmerdeka.com | Syahrizal]

Gudang Sembako di Abdya Terbakar