1.200 Nelayan Menganggur Akibat Ombak Tinggi

Nelayan Tak melaut
Kapal Motor atau Boat nelayan pukat langga dan pancing di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Kota Lhokseumawe, bersandar di dermaga akibat cuaca buruk. FOTO: Erwin Jalaluddin

PM, LHOKSEUKON—Setidaknya 1.200 nelayan di Kuala Jambo Aye, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, dinyatakan menganggur akibat dihantam ombak setinggi 3,5 meter dalam minggu terakhir Maret 2016.

Tokoh Adat Nelayan Kecamatan Seunuddon, Nurdin Ismail, menerangkan, kondisi itu menyebabkan masyarakat nelayan setempat sementara ini kehilangan sumber mata pencaharian.

”Sudah dua hari lalu nelayan tidak bisa melaut, sebab tinggi gelombangnya mencapai 3,5 meter dan diperparah dengan hembusan angin kencang. Kalau sudah begini mungkin bisa satu minggu masyarakat tidak melaut,” kata eks Panglima Laot Aceh Uatara itu kepada Pikiran Merdeka, Jumat, 1 April 2016.

Menurutnya, gangguan cuaca buruk tersebut terus bertambah parah dalam beberapa hari terakhir. Sehingga seluruh boat nelayan di daerah itu terpaksa parkir di dermaga.

Pihaknya belum dapat memperkirakan kapan ancaman cuaca buruk itu mereda seiring terus adanya potensi gelombang tinggi. Ia berharap Pemkab Aceh Utara dapat membantu masyarakat nelayan yang tak melaut itu dikarenakan perekonomian yang semakin terpuruk.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Polres Lhokseumawe Temukan Dua Pucuk Pistol Sisa Konflik
Polres Lhokseumawe temukan dua pucuk Senpi jenis revolver bersama 4 butir amunisi di Gampong Teupin Reusep, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Minggu (5/11), pagi. [pikiranmerdeka.co/ist]

Polres Lhokseumawe Temukan Dua Pucuk Pistol Sisa Konflik