PM, Lhoksukon – Persoalan oknum guru martil murid telah diselesaikan secara kekeluargaan. Sementara oknum guru tersebut akan dinasehati.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Aceh Utara, Saifullah MPd, mengatakan dirinya yakin kasus tersebut terjadi secara spontan.
“Kejadiannya, guru itu tengah memegang martil saat melerai korban yang berkelahi dengan temannya, karena bereaksi ia mencederai korban dengan martil yang ada ditangannya. Saya yakin guru tersebut tidak punya keinginan melakukan seperti itu,” jelas Saifullah di kantornya, Kamis,(03/09/2015).
Saifullah mengaku, pihaknya pun akan memantau terus kondisi korban menyangkut pengobatan sampai sembuh. Apabila nanti keputusan dokter periksa korban harus diistirahatkan, kita akan ikuti sampai korban bisa bersekolah kembali.
“Program pembinaan guru-guru di jajaran Disdikpora Aceh Utara, merupakan program rutin setiap tahun melalui berbagai kegiatan pembinaan mental dan wawasan para guru,” kata Saifullah.
Abang Kandung korban, Mawardi, ketika dikonfirmasi menyangkut persoalan pemukulan adiknya oleh oknum guru mengakui persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Peristiwa tersebut terjadi karena unsur tidak sengaja, keluarga kami pun kenal dekat dengan oknum guru itu sebelumnya, beliau selama ini terkenal baik. Mungkin naas saja bagi guru tersebut pada waktu itu,” kata Mawardi.
Sebagaimana diberitakan, Kepolisian Sektor Matangkuli menetapkan AT (54), warga Gampong Glang-Glong, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara sebagai tersangka, Kamis (3/9/2015). AT yang berprofesi sebagai guru itu tersandung kasus pemukulan terhadap siswanya dengan palu.
(PM005)
Sekretaris Disdikpora Aceh Utara Saifullah, MPd
Belum ada komentar