Lumpuh Selama Lima Jam, Jaringan Telekomunikasi di Aceh Selatan

Lumpuh Selama Lima Jam, Jaringan Telekomunikasi di Aceh Selatan
Foto ilustrasi.

PM, TAPAKTUAN – Jaringan telekomunikasi di wilayah Kabupaten Aceh Selatan mengalami gangguan total selama lebih kurang lima jam, pada Rabu (16/12) sejak pukul 09.30 WIB dan baru pulih kembali sekitar pukul 14.30 WIB.

Anehnya, kejadian padam total jaringan telekomunikasi tersebut justru terjadi disaat cuaca bagus yakni tidak ada hujan dan badai serta bencana alam banjir atau longsor.

Lumpuhnya jaringan telekomunikasi di bawah perusahaan Telkom dan anak perusahaannya Telkomsel, satu-satunya perusahaan jasa telekomunikasi yang ada di wilayah Kabupaten Aceh Selatan tersebut, sempat mengganggu aktivitas masyarakat setempat termasuk kalangan perbankan serta aktivitas perkantoran di daerah itu. Seluruh konsumen yang ingin berkomunikasi lewat telepon rumah dan telepon genggam (HP), termasuk faximili serta pengiriman surat via email internet, terganggu total.

Sejumlah nasabah bank yang ditemui di Tapaktuan, menyampaikan keluhan akibat terjadinya gangguan tersebut. Sebab, dengan terputusnya koneksi internet secara otomatis sistem transaksi online di perbankan seperti penarikan dan pengiriman uang via ATM, turut terganggu.

Yunardi, seorang warga Tapaktuan mengatakan, dampak dari kejadian itu telah membuat panik warga Aceh Selatan karena komunikasi via Handphone (HP) yang selama ini “memanjakan” masyarakat setempat mengalami lumpuh total, sehingga masyarakat tidak mengetahui perkembangan informasi yang terjadi ditempat lain dan untuk kepentingan lainnya.

Pria yang juga berprofesi sebagai wartawan media cetak ini menyatakan, akibat gangguan jaringan internet selama lima jam tersebut, juga mengakibatkan terganggunya aktivitas jurnalis atau pekerja media di daerah itu.

“Rekan-rekan wartawan juga terhambat melaksanakan tugasnya mengirim laporan berita ke kantor redaksi tempat mereka bekerja. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi ke depannya dan jikapun ada terjadi gangguan jaringan harus segera mendapat penanganan dari pihak terkait, sehingga konsumen tidak merasa dirugikan,” ujar Yunardi.

Pelaksana Operasi Harian (POH) Plasa Telkom Tapaktuan, Darman ST yang dikonfirmasi, Rabu (16/12), menyatakan, pihaknya tidak tahu secara persis penyebab jaringan telekomunikasi mengalami padam total secara tiba-tiba selama lima jam, kemarin.

“Kami tidak tahu apa penyebabnya, jangankan masyarakat luas kami juga terganggu sebab kegiatan yang sedang kami lakukan juga terhenti total. Kami juga tidak tahu apakah gangguan ini hanya terjadi di wilayah Aceh Selatan atau menyeluruh seluruh Provinsi Aceh sebab kami tidak bisa berkomunikasi ke luar daerah untuk melakukan pengecekan,” ujar Darman.

Hal itu, menurutnya, karena jaringan telekomunasi mengalami padam total sehingga tidak ada fasilitas lain yang dapat digunakan untuk menghubungi petugas Telkom diluar daerah.

Dia memprediksi, terhadap gangguan jaringan seperti itu kemungkinan besar disebabkan karena ada fiber optik (FO) yang terputus. Fiber Optik di wilayah Aceh Selatan, terkoneksi langsung dengan fiber optik wilayah se Sumatera.

Selain fiber optik, gangguan jaringan juga diprediksi terjadi terhadap fasilitas satelit milik Telkomsel, sebab gangguan jaringan juga turut melanda jaringan Hand Phone.

“Jaringan telekomunikasi padam total, sebab biasanya jika terjadi gangguan pada fiber optik maka hanya mengganggu komunikasi telephon rumah serta fasilitas internet. Sementara jaringan telekomunikasi via Hand Phone tetap normal, tapi yang terjadi justru menyeluruh,” sebutnya.

Terhadap gangguan fiber optik pun, kata dia, biasanya langsung bisa di perbaiki dalam waktu yang relatif singkat yakni antara 5 sampai 10 menit, sebab jika terjadi gangguan di sebelah timur Aceh Selatan yang disuplai dari Sumatera Utara, maka langsung bisa dialihkan dengan jaringan fiber optik sebelah barat Aceh Selatan yang disuplai dari Banda Aceh.

Meskipun mengaku tidak tahu persis penyebab gangguan yang terjadi, namun Darman ST, memprediksi persoalan itu timbul erat kaitannya dengan musibah bencana alam yakni banjir dan longsor yang melanda hampir semua daerah di Pantai Barat Selatan Provinsi Aceh.

“Jika ada proses penggalian tanah menggunakan alat berat jenis beco dalam rangka penanganan banjir dan tanah longsor, maka sangat berpotensi akan putusnya fiber optik yang ditanam dalam tanah di sepanjang jalan negara. Namun hal itu belum dapat kami pastikan, sebab belum ada pemberitahuan resmi,” pungkasnya. [PM007]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait