PM, Bireuen—Warga Dusun Cot Hagu, Pantee Baro, Kecamatan Juli, Bireuen dikejutkan dengan temuan satu unit granat nenas yang diduga bekas konflik.
Awalnya, granat yang kondisinya mulai berkarat itu ditemukan Jamaluddin (48), warga setempat saat sedang membakar sampah di kebun miliknya, Selasa (20/5/2015). Lalu benda mematikan itu diambil dan diletakan ke tepi jalan kebunnya. “Saat itu saya tidak tahu kalau itu granat. Saya pikir itu onderdil mobil sehingga saya letakan ke tepi jalan,” terang Jamaluddin.
Selanjutnya, granat tersebut kembali diambil oleh orang lain dan terakhir ditemukan oleh M Taleb (43) warga Pante Baro di remputan yang berdekatan dengan pagar Gardu Induk PLN Pante Baro.
Menurut M Taleb, granat itu ditemukan sekira pukul 18.00 WIB, setelah itu dia melaporkan kembali ke kepala Gardu Induk (GI) Bireuen dan diteruskan ke Polsek Juli. “Awalnya saya sempat memegang granat itu dan sempat saya letakn kembali ke semak-semak di lahan kosong milik warga karena saya tidak tahu kalau itu granat,” tarangnya.
Kemuadian anggota Polsek Juli dan TNI Yonif 113 Jaya Sakti langsung turun ke lokasi temuan itu. Tak lama berselang, tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen B Jelikat Lhokseumawe tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi granat tersebut.
Kanit Jibom Detasemen B Jelikat Lhokseumawe, Aiptu Asep Mulyadi kepad Pikiran Merdeka.com mengatakan, granat nenas itu peninggalan konflik Aceh. “Meski sudah berkarat, tetapi kondisinya diduga masih aktif, namun Pen-nya sudah hilang. Bila diketuk sedikit saja, granat itu tetap meledak,” katanya.
Menurut Asep Mulyadi, bila granat nenas itu meledak, maka radius pengrusakannya bisa mencapai 20 hingga 35 meter dan membahayakan bagi masyarakat bila tidak diamankan.[PM-002]
Belum ada komentar