PM, GAYO LUES – Ekspedisi yang dilakukan jurnalis Kabupaten Gayo Lues dari Desa Lesten ke Hulu Tamiang, kembali mencuatkan pembangunan Jalan Lautan Hindia-Gayo-Alas-Selat Malaka (Ladia Galaska) tahun 2008 yang sempat terhenti, akibat diprotes pegiat lingkungan. Padahal, jalan jaringan laba-laba ini sudah dimulai untuk membuka akses dari desa Lesten ke Kabupaten Aceh Tamiang.
Bupati Gayo Lues, H Ibnu Hasim, saat pembukaan Tim Ekspedisi Jurnalis Kabupaten Gayo Lues ke Aceh Tamiang lintas Lesten di Grand Arya Hotel, Jumat malam (11/12/2015) mengatakan, setelah desakan pegiat lingkungan dan proyek jalan itu dihentikan, sudah digugat oleh pemerintah. Pada tahun 2010, gugatan tersebut dimenangkan pemerintah dan jalan Lesten Hulu Tamiang bisa dibuka.
“Sangat banyak keuntungan jika jalan ini dibuka. Ibarat garam di laut asam di gunung, bertemu juga, karena selama ini masyarakat Aceh pesisir membeli sayur dari luar daerah. Sedangkan Kabupaten Gayo Lues banyak sayurnya yang busuk tidak bisa terjual keluar daerah karena faktor jalan. Dengan dibukanya jalan ini, pasti kedua daerah saling membutuhkan,” jelas Ibnu Hasim di hadapan Bupati Aceh Tamiang H Hamdan Sati, ST, Muspida Gayo Lues dan Muspida Aceh Tamiang.
Sementara Bupati Aceh Tamiang, H Hamdan Sati, ST, mengaku, akan mencoba lagi melakukan terobosan peningkatan jalan yang sudah lama ada di daerah Kalul. Sehingga, di samping menjaga kelestarian adat dan budaya, juga bisa memperbaiki perekonomian masyarakat kedua Kabupaten.
“Besok, Bapak Bupati Gayo Lues akan menerima hasil ekspedisi ini. Tapi, saya minta maaf, tidak bisa berangkat ke lokasi, karena ada satu dan lain hal. Tapi yang lebih jelasnya, saya harus bertemu dengan gubenur untuk melakukan penandatanganan,” katanya di hadapan 48 jurnalis Gayo Lues serta tamu undangan. [PM007]
Belum ada komentar