SMAN 3 Putra Bangsa Programkan Hari Berbahasa Inggris

Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Putra Bangsa Lhoksukon, Dra Suharni Khairani M.Pd
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Putra Bangsa Lhoksukon, Dra Suharni Khairani M.Pd

PM, LHOKSUKON – SMA Negeri 3 Putra Bangsa Lhoksukon, Aceh Utara akan memberlakukan hari khusus berbicara dalam Bahasa Inggris pada 2016 mendatang. Sekolah tersebut juga telah mendapat izin nasional untuk menerapkan sistem belajar Kurikulum 2013 (K-13).

Hal itu disampaikan Kepala SMA Negeri 3 Putra Bangsa, Dra Suharni Khairani M,Pd kepada Pikiran Merdeka, Kamis (10/12/2015). Selain itu selama dua tahun berturut-turut, SMA Negeri 3 Putra Bangsa berhasil meraih Juara I Sekolah Bersih dan Sehat se-Kabupaten Aceh Utara.

“Kita mendapat izin secara nasional untuk Aceh Utara dalam menerapkan sistem belajar K-13. Alhamdulillah sekolah kita satu-satunya di Aceh Utara yang gunakan K-13. Sistem K-13 kita terapkan untuk kelas X dan XI, sedangkan kelas XII masih memakai Kurikulum 2006,” ujarnya.

Menurut Khairani, SMA Negeri 3 Putra Bangsa Lhoksukon memiliki keistimewaan dari outcome di Perguruan Tinggi dalam tiga tahun terakhir. Persentase kelulusan di Perguruan Tinggi dari lulusan SMA tersebut mengalami peningkatan yang signifikan, baik jalur undangan maupun ujian tulis.

Untuk tahun 2015, sebanyak 23 siswa mendapat undangan jalur ujian tulis di sejumlah perguruan tinggi ternama. Di antaranya, UNIMED Sastra Inggris, Telkom Bandung, serta UNSYIAH untuk jurusan kedokteran umum, mesin, teknik sipil, kimia, ekonomi, MIPA, pertanian, kelautan dan FKIP.

“Hari khusus berbahasa Inggris itu akan kami berlakukan pada Januari 2016 mendatang. Itu sesuai dengan target saya minimal 50 perses siswa mampu berbahasa Inggris dengan baik,” ucapnya.

Menurutnya, untuk mendukung kelancaran program hari khusus berbahasa Inggris itu, pada liburan semester nanti dewan guru akan diberikan pelatihan. Sehingga nantinya mereka (guru) dapat berkomunikasi dengan siswa menggunakan Bahasa Inggris. Meski tidak fasih, minimal bisa sedikit.

“Komunikasi menggunakan Bahasa Inggris sudah lama kami terapkan untuk siswa boarding. Karena untuk siswa boarding juga ada waktu khusus berbahasa Inggris, yakni tiga hari dalam sepekan ba’da subuh. Bahkan untuk siswa yang tergabung dalam English Club, menyanyikan lagu nasyid pun harus dengan Bahasa Inggris,” pungkasnya. [PM006]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Nelayan di Peudada Berhak Terima Subsidi BBM
Pengguna sepeda motor dan kendaraan roda empat mengantri untuk mendapatkan BBM di salah satu SPBU di Bireuen, Selasa (1/5). Petugas SPBU di sana mengutamakan penjualan BBM kepada warga menggunakan jerigen. [ Pikiran Merdeka/Joniful Bahri]

Nelayan di Peudada Berhak Terima Subsidi BBM

PELATIHAN TENUN Pelatih pembuatan tenun dari ahli usaha tenun Datok Laksamana, Tanjung Pura Medan Sumatera Utara dengan disaksikan pejabat Disperindagkop dan UKM Aceh Selatan, sedang melatih perempuan setempat membuat sungket tenun motif khas Aceh Selatan di Balai Tenun Desa Arafah, Kecamatan Samadua, Selasa (6/10). Hendrik Meukek.
PELATIHAN TENUN Pelatih pembuatan tenun dari ahli usaha tenun Datok Laksamana, Tanjung Pura Medan Sumatera Utara dengan disaksikan pejabat Disperindagkop dan UKM Aceh Selatan, sedang melatih perempuan setempat membuat sungket tenun motif khas Aceh Selatan di Balai Tenun Desa Arafah, Kecamatan Samadua, Selasa (6/10). Hendrik Meukek.

Ekonomi Syariah Bisa Jadi Kekuatan Indonesia