PM, TAPAKTUAN – Menjelang berakhirnya tenggat waktu sampai 25 Desember 2015, realisasi pekerjaan proyek pembangunan rumah dhuafa sebanyak 199 unit yang tersebar di 18 Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan, yang dinyatakan sudah rampung 50 persen sedangkan sisanya masih dalam proses pekerjaan. Dengan sisa waktu tinggal 18 hari lagi, dikhawatirkan proyek yang didanai sumber anggaran Otsus tahun 2015 itu akan terbengkalai.
Namun Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas BMCK Aceh Selatan, Dasatri Radli ST, menepis kekhawatiran proyek rumah dhuafa tersebut bakal terbengkalai dan dia menyatakan proyek pembangunan rumah dhuafa dengan pagu anggaran per-unitnya 75 juta itu selesai tepat waktu.
“Benar, hingga 7 Desember 2015 realisasi proyek rumah dhuafa baru selesai 50 persen atau sekitar 100 unit, sedangkan 99 unit lagi masih dalam tahap penyelesaian akhir (finishing). Kami optimis dengan sisa waktu tinggal 18 hari lagi ini, kontraktor pelaksana mampu menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu,” kata Dasatri, Senin (7/12/2015).
Menyikapi persoalan itu, ujar Dasatri, pihaknya telah melakukan langkah penanganan secara maksimal, yang salah satunya dengan cara mendesak pihak kontraktor pelaksana proyek agar memacu pekerjaan dilapangan, dengan harapan realisasi pekerjaan proyek tersebut dapat di PHO-kan paling lambat 25 Desember 2015 sesuai batas waktu terakhir yang tercantum dalam kontrak kerja.
“Kami sangat yakin proyek rumah dhuafa ini akan selesai tepat waktu, karena proyek ini dikerjakan oleh kontraktor profesional dan berpengalaman dibidang itu,” tegasnya.
Dia menjelaskan, rumah kaum dhuafa sebanyak 199 unit yang dibangun tahun 2015 ini, khusus diperuntukkan kepada masyarakat miskin dan kaum dhuafa yang selama ini tinggal di pelosok desa namun belum memiliki rumah yang layak huni.
“Peruntukan rumah dhuafa ini, kami yakini benar-benar tepat sasaran, karena lokasi serta keabsahan dan kelayakan penerima bantuan tersebut terlebih dulu telah dilakukan validasi dan verifikasi data oleh tim yang telah dibentuk oleh Pemkab Aceh Selatan, bahkan tim telah turun langsung ke lapangan melakukan survey lokasi,” sebutnya.
Menurutnya, mayoritas masyarakat penerima bantuan adalah yang berdomisili di Kecamatan Kluet Raya, Bakongan Raya dan Trumon Raya.
“Bahkan, dalam tahun 2015 ini Pemkab Aceh Selatan memprioritaskan masyarakat yang tinggal di daerah terisolir dan terpencil sebagai penerima bantuan seperti di Desa Sarah Baro, Kecamatan Kluet Tengah, yang dibangun sebanyak 4 unit. Selain itu di Kemukiman Bulohseuma, Kecamatan Trumon juga dibangun 6 unit serta di Desa Koto Indarung 10 unit,” pungkasnya. [PM006]
Belum ada komentar