PM, TAPAKTUAN – Dinas Kesehatan Aceh Selatan berencana merenovasi kembali Pusat KesehatanMasyarakat (Puskesmas) Labuhan Haji Timur karena arsitektur bangunannya menyerupai gereja.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Selatan, Mardhaleta SE MKes menilai perencanaan awal pembangunan Puskesmas Labuhanhaji Timur amburadul. Selain mirip gereja, penempatan ruang Puskesmas tersebut juga tidak tetap. Contohnya, ruang Unit Gawat Darurat (UGD) yang berada di belakang bangunan.
“Coba anda lihat sendiri, masak UGD di belakang. Ini kan sangat menyusahkan tenaga medis saat mengevakuasi dan memberikan tindakan terhadap pasien dalam kondisi darurat,” kata Mardhaleta kepada wartawan saat meninjau kelanjutan realisasi pekerjaan Puskesmas tersebut bersama Bupati HT Sama Indra SH baru-baru ini.
Mardhaleta juga kecewa dengan model konstruksi bangunan bagian depan Puskesmas yang menyerupai Palang Salib sehingga bangunan itu mirip gereja.
“Konstruksi bagian depan bangunan Puskesmas ini termasuk ruangan UGD akan kami bongkar. Konstruksi bagian depan bangunan Puskesmas ini akan kami ubah seperti desain bangunan gedung berbankan dalam bentuk minimalis, sehingga indah dan mewah dipandang mata,” tegas Mardhaleta.
Untuk renovasi ulang bangunan Puskesmas tersebut, Pemkab Aceh Selatan telah mengalokasikan anggaran dalam APBK tahun 2016 mencapai Rp2 miliar lebih.
“Dengan anggaran sebesar ini, diperkirakan Puskesmas tersebut telah dalam kondisi sempurna dan siap memberikan pelayanan terbaik serta memuaskan pasien,” ucapnya.
Informasi dihimpun, pekerjaan Puskesmas Labuhanhaji Timur ini sempat terbengkalai hampir satu tahun. CV Mus Brother sebagai perusahaan yang memenangkan tender pembangunan Puskesmas yang dibiayai dana Otsus 2014 sebesar Rp 2,1 miliar, tak mampu menuntaskan pekerjaannya sampai akhir 2014. Sehingga pihak Dinas Kesehatan yang saat itu dipimpin Drs Syarifudin memutus kontrak kerja serta perusahaan bersangkutan di black list.
Saat pemutusan kontrak, kondisi bangunan mencapai 92 persen. Dari jumlah pagu Rp 2,1 miliar, dinas hanya membayar kepada rekanan senilai Rp 1,6 miliar. Sebab, selain pemotongan 8 persen sisa pekerjaan bangunan proyek senilai Rp200 juta, juga ada pemangkasan anggaran untuk jaminan pelaksanaan sekitar Rp106 juta lebih serta ditambah 5 persen jumlah anggaran Rp105 juta, sehingga total keseluruhan dipotong Rp400 juta lebih.
Mardhaleta mengatakan, untuk merampungkan sisa pekerjaan Puskesmas Labuhanhaji Timur sehingga bisa fungsional, maka Pemkab Aceh Selatan telah menganggarkan anggaran tambahan sebesar Rp 800 juta lebih dalam APBK tahun 2015.
“Dengan jumlah uang itu, saat ini pihak kontraktor pelaksana sedang melanjutkan pekerjaan Puskesmas Labuhanhaji Timur khusus terhadap item pekerjaan yang belum tuntas dikerjakan sebelumnya, seperti pemasangan atap fiber, plafon gibsum, keramik serta pengecetan bangunan. Sampai akhir November ini realisasi pekerjaan kami pantau hampir rampung, sehingga kami targetkan Puskesmas bisa berfungsi akhir 2015 ini sesuai rencana awal,” paparnya. [PM006]
Belum ada komentar