Atasi Krisis Semen di Aceh Selatan, Awal Desember Dipasok 27.500 Zak

PARA buruh pelabuhan sedang melakukan proses bongkar muat Semen Padang dari Kapal pengangkut di Pelabuhan Tapaktuan, Jumat (20/11/2015).
Para buruh pelabuhan sedang melakukan proses bongkar muat Semen Padang dari Kapal pengangkut di Pelabuhan Tapaktuan, Jumat (20/11/2015).

PM, TAPAKTUAN – Mengatasi dugaan kelangkaan dan lonjakan harga Semen di Kabupaten Aceh Selatan, pihak distributor semen Padang kembali meng-order material bahan bangunan tersebut sebanyak 27.500 zak atau setara 110 ton awal bulan Desember 2015 ini.

Kabar menggembirakan itu disampaikan Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Tapaktuan, Selamat Riadi kepada wartawan di Tapaktuan, Minggu (29/11/2015).

“Informasi saya terima dari kalangan distributor dan pihak pelayaran, pada awal bulan Desember 2015 akan di pasok sebanyak 27.500 zak semen padang isi 40 kilogram/zak. Dijadwalkan kapal pengangkut semen bermuatan 110 ton itu akan merapat di Pelabuhan Tapaktuan sekitar tanggal 3 Desember 2015” ujarnya.

Penebusan atau orderan semen produksi Sumatera Barat itu, sambungnya, dilakukan oleh pihak distributor Semen Pdang untuk mengatasi isu kelangkaan semen dan lonjakan harga yang menggelinding dan telah meresahkan masyarakat Aceh Selatan sejak beberapa bulan terakhir.

Namun Selamat Riadi mengaku bahwa, pihaknya tidak tahu secara persis, apakah semen sebanyak itu sudah di Deleveri Order (DO) oleh para konsumen atau pembeli yang selama ini katanya sangat membutuhkan pasokan semen di Aceh Selatan. Seharusnnya, tegas Selamat Riadi, pihak manapun tidak menyalahkan siapapun dalam masalah ini, sebab pada hakikatnya pembelian semen oleh konsumen lebih baik diorder lebih awal, apalagi untuk keperluan proyek konstruksi.

“Untuk mengatasi kelangkaan dan lonjakan harga semen, seharusnya untuk kebutuhan dalam jumlah banyak, pihak konsumen harus lebih cepat membeli atau mengorder kepada pengusaha distributor agar tidak mendapat kendala nantinya dilapangan. Jangan sampai diwaktu mendesak disitu dicari peluang sehingga muncul masalah. Kami sebagai pihak pengelola pelabuhan sebenarnya tidak ada urusan dalam pemasaran maupun tarif harga penjualan semen. Sekali lagi saya sampaikan, terkait mekanisme pasokan dan penjualan semen itu murni sepenuhnya haknya atau kewenangannya berada pada pihak pedagang itu sendiri,” jelas Selamat Riadi.

Pihaknya, tegas Selamat Riadi, hanya bertugas dan mempunyai kewenangan menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran kapal, baik masuk maupun keluar serta mengawasi kelancaran bongkar muat dan penertiban kondisi di Pelabuhan.

“Hal ini penting diketahui oleh masyarakat luas, agar tidak salah penafsiran seolah-olah timbulnya persoalan kelangkaan dan lonjakan harga semen di Aceh Selatan akibat kesalahan pihak kami,” tegasnya.

Sesuai jumlah kapal masuk, kata Selamat Riadi, pihaknya mengakui bahwa pesanan semen Padang untuk wilayah Kabupaten Aceh Selatan, Abdya, Kota Subulussalam dan Aceh Singkil mengalami lonjakan signifikan sejak beberapa bulan terakhir.

“Soal harga ditentukan langsung oleh pihak distributor sesuai modal dan ongkos kapal yang dia keluarkan. Sedangkan untuk pendistribusian ke daerah dari Pelabuhan Tapaktuan harus ditambah ongkos mobil. Diduga harga semen melambung disebabkan jual beli berantai, sehingga ini dinilai butuh campur tangan pihak Pemerintah daerah untuk melakukan penertiban sehingga harga dan ketersediaan semen stabil,” pungkas Selamat Riadi. [PM006]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait