Banda Aceh – Polda Aceh berhasil menyita 503 senjata tajam, enam senjata api dan 17 pucuk air soft gun selama menggelar razia menjelang Pemilu. Senjata itu disita dari masyarakat yang terjaring razia sejak 5 Maret hingga 7 April 2014.
Enam pucuk senjata api yang berhasil disita di antaranya empat pucuk jenis FN 4, 1 pucuk jenis revolver dan senjata jenis GLM 1 pucuk. Selain itu, polisi juga menyita senjata jenis Air Shoft Gun sebanyak 17 pucuk dan 503 pucuk senjata tajam juga ikut disita oleh polisi dalam razia tersebut.
Barang bukti ini disita di sejumlah kabupaten di Aceh di antaranya Aceh Besar, Pidie, Banda Aceh, Aceh Taming, Aceh Selatan dan Langsa. Razia tersebut digelar setelah maraknya terjadi kasus kekerasan di Aceh menjelang Pemilu.
“Kita sudah menggelar razia sejak sebulan lalu,” kata Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi di Mapolda Aceh Jln T. Nyak Arief, Banda Aceh, Senin (7/4/2014).
Selain senjata api, polisi juga berhasil menyita berbagai jenis narkotika seperti ganja, dan sabu-sabu. Narkoba yang berhasil disita di antaranya ganja sebanyak 137 bal, sabu-sabu sebanyak 25,66 gram dan dua butir ekstasi.
Barang bukti ganja di sita polisi di daerah Pidie dan Aceh Besar. Sedangkan sabu dan pil ektasi disita di Aceh Tamiang, Aceh Selatan dan Langsa. “Semua barang barang bukti sudah dibawa ke Polda Aceh,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda mengatakan, sejumlah kasus kekerasan yang terjadi di Aceh menjelang Pemilu masih dilakukan pengembangan. Meskipun demikian, polisi sudah mengungkap beberapa kasus seperti penganiayaan kader salah satu partai lokal di Aceh Utara dan pemberondongan posko Caleg Nasdem di Lhokseumawe.
“Yang kasus pemberondongan mobil di Bireuen masih kita lakukan penyilidikan. Saat ini sudah 10 saksi yang kita periksa,” ujarnya. [detik.com]
Kredit Foto: Detik.com
Belum ada komentar