PM, Lhokseumawe – “Kita tidak boleh dalam kerisauan yang panjang. Masa depan harus kita gapai dengan tatapan jiwa yang besar,” seru penyayi Aceh, Rafli Kande, memaknai konser tunggalnya di Café Sampena KP3 Lhokseumawe, Minggu (2/3/2014) malam.
Konser tunggal Rafli bertema “Peusaboh Hate” itu tampil apik. Aliran musik akustiknya melarutkan ratusan penonton dalam suasana syariat dengan lagu-lagu beraroma Islami.
“Konser seperti ini yang sangat cocok ditampilkan di bumi Syariat. Di samping lirik yang penuh makna dan nasehat kejayaan budaya Islami Aceh, Rafli juga mampu menampilkan suasana Islami yang tidak membosankan,”ujar seorang penonton, malam itu.
Rafli, usai konser mengatakan, penampilannya tidak lepas dari sikap riza dan keinginannya bersilahtuhrahmi secara batin dengan segenap penonton di Bumi Pase.
“Nikmatnya sebuah itikad baik yang dapat dirasakan di situlah letaknya pahala syahid yang sebenarnya. Kayu saja yang tidak pernah bersekolah mampu membuat cabang dan buah,” Rafli berfilsafat.
Rafli mengajak seluruh komponen masyarakat Aceh untuk saling merangkai, saling memberi dan saling menerima, seperti kearifan pada masa lalu. “Dengan demikian, Insyaallah peradaban Aceh yang santun dan megah akan dikenal kembali oleh dunia,” tuturnya.
Menurutnya, seni budaya adalah sebuah formula yang sudah diletakkan oleh para indatu. “Sementara rekonsiliasi budaya merupakan rekonsiliasi batin, di mana kita menjadi bangsa yang lembut tetapi penakluk,” ujarnya.(ZAL)
Belum ada komentar