PM, Tapaktuan – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Aceh Selatan, Selasa (17/11) sore hingga Rabu (18/11) pagi mengakibatkan banjir dan tanah longsor di pedalaman Kecamatan Kluet Timur.
Camat Kluet Timur Khaimar yang dihubungi dari Tapaktuan, Rabu (18/11) menyebutkan, bencana banjir bandang yang paling parah terjadi di Desa Buloh Didi, Selasa (17/11) malam sekira pukul 22.00 WIB, merendam sekitar 57 unit rumah setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 60 cm, serta puluhan hektar lahan pertanian dan perkebunan milik warga setempat.
Meskipun tidak ada korban jiwa, warga mengalami kerugian materil mencapai ratusan juta rupiah dengan estimasi selain rusaknya lahan pertanian dan perkebunan juga kehilangan hewan ternak akibat hanyut dibawa arus banjir.
Khaimar juga melaporkan, akibat bencana tersebut ratusan warga korban banjir bandang pada Selasa mengungsi sementara ke rumah-rumah penduduk di Desa tetangga yang aman dari terjangan banjir.
“Pengungsian warga sifatnya sementara tidak sampai harus mendirikan tenda. karena pada Rabu (18/11) pagi, air sudah surut dan warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing untuk membersihkan lumpur sisa banjir,” ujar Khaimar.
Selain banjir, Khaimar juga melaporkan, akibat hujan lebat mengguyur wilayah pedalaman Kecamatan Kluet Timur juga mengakibatkan terjadinya tanah longsor sebanyak enam titik di Gunung Sikorong yang menimbun badan jalan.
Akibatnya, sebanyak empat Desa di pedalaman Kluet Timur masing-masing Desa Lawe Buloh Didi, Lawe Sawah, Lawe Cimanok dan Desa Pucuk Lembang terisolir selama hampir sehari semalam.
“Dari enam titik tanah longsor tersebut, dua titik yang paling parah karena material tanah dalam jumlah banyak setinggi 1 meter lebih menimbun seluruh badan jalan,” ucapnya.
Dia menyatakan, pasca terjadi longsor sejak Selasa (17/11) malam, lalu lintas dari empat desa tersebut menuju ke ibu kota kecamatan di Desa Paya Dapur lumpuh total. Jangankan kendaraan roda empat, kendaraan roda dua saja tidak bisa lewat. Masyarakat yang ingin melintas terpaksa berjalan kaki lebih kurang sepanjang 500 meter.
“Pagi tadi ada warga yang melintas menggunakan sepeda motor, namun harus diangkat secara ramai-ramai oleh puluhan warga di lokasi tanah longsor itu,” ujarnya.
Akibat tanah longsor yang menimbun badan jalan tersebut, kata Khaimar telah mengganggu perekonomian dan pasokan kebutuhan pokok msyarakat setempat. Selain itu, siswa sekolah dari empat desa itu juga terganggu karena Sekolah SMAN 1 Kluet Timur berada di Desa Paya Dapur.
Untuk menormalkan arus lalu lintas, jelas Khaimar, puluhan masyarakat setempat telah berupaya membersihkan tanah di atas badan jalan dengan cara gotong royong. Namun demikian, sejauh ini belum membuahkan hasil karena tumpukan material tanah di atas badan jalan terlalu banyak.
“Satu-satunya cara membersihkan badan jalan itu menggunakan alat berat (beco), sebab tidak mampu menggunakan tenaga manusia,” tandasnya.
Menurutnya, musibah banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi Selasa malam itu, merupakan musibah terburuk yang terjadi di kawasan itu sejak sepuluh tahun terakhir. Pasalnya, dalam musibah kali ini, terjangan air berasal dari atas gunung dengan turut serta menghanyutkan bongkahan kayu serta tanah longsor.
“Ini merupakan banjir bandang, karena air berasal dari atas gunung menerjang ke pemukiman penduduk dan mengakibatkan tanah longsor,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Erwiandi SSos MSi, menyatakan untuk membersihkan tumpukan tanah yang menimbun badan jalan di Gunung Sikorong, Kecamatan Kluet Timur, pihaknya telah mengirimkan satu unit alat berat (beco) ke lokasi.
“Sekitar pukul 13.00 WIB siang tadi, alat berat sudah sampai ke lokasi dan sudah mulai melakukan upaya pembersihan badan jalan yang tertimbun longsor,” kata Erwiandi.
Saat dihubungi kembali sekitar pukul 16.00 WIB, Camat Kluet Timur Khaimar mengakui bahwa satu unit alat berat (beco) sudah didatangkan ke lokasi dan membersihkan ruas jalan.
“Menurut keterangan kami peroleh, mereka (petugas BPBD) akan bekerja sampai Kamis (19/11) besok, karena tumpukan material tanah cukup banyak. Arus lalu lintas diperkirakan akan normal kembali besok (Kamis),” ucap Khaimar. [PM003]
Belum ada komentar