Rumah Caleg NasDem Aceh Utara Dilempari Bom Molotov

Rumah Caleg NasDem Aceh Utara Dilempari Bom Molotov
Ilustrasi
Ilustrasi
Ilustrasi

Lhoksukon—Aksi teror terhadap kontestan pemilu kembali terjadi di Aceh. Rumah milik seorang calon legislatif Partai Nasional Demokrat (NasDem), Husaini di Gampong Meunasah Nibong, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.

Sekretaris Partai NasDem Aceh Utara, Syarifuddin, mengatakan, kejadian itu terjadi sekira pukul 02.00 WIB tadi. Husaini merupakan caleg DPRK Aceh Utara daerah pemilihan tiga meliputi Kecamatan Samudera, Meurah Mulia, Syamtalira Aron, Tanah Pasir dan Lapang.

“Saat kejadian beliau (Husaini) tidak ada di rumah. Istri dan anaknya juga sedang berada di rumah orang tuanya,” katanya, Jumat (21/2/2014).

Menurutnya, warga sekitar sempat melihat api berkobar di pintu rumah Husaini, sementara pelaku diyakini langsung kabur usai melakukan aksinya. Api sempat membakar sebagian pintu dan sebagian dinding dalam.

Polisi yang datang ke lokasi usai mendapat laporan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan memasang pita kuning (police line). Di lokasi ditemukan sebuah botol bersumbu, diduga bom molotov yang dilempar pelaku.

Syarifuddin menyayangkan aksi ini terjadi, dan meminta polisi dapat mengungkapkan kasus ini. “Kami sangat prihatin akan kejadian ini, seharusnya semua pihak bisa menerima jalannya pesta demokrasi, bukan pesta teror-meneror,” sebutnya.

Dia menduga aksi teror yang menimpa partainya belakangan ini karena ada pihak yang tidak suka dengan popularitas NasDem yang meningkat selama ini.

Aksi pelemparan bom molotov ini menambah deretan kasus kekerasan menjelang pemilu di Aceh. Dalam dua bulan terakhir tercatat sudah tujuh kasus terjadi, namun belum satu pun yang berhasil diungkap kepolisian.

Di antaranya pada 16 Februari 2014, Posko Pemenangan seorang caleg NasDem di Kunyet Mulee, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara juga menjadi sasaran tembak pelaku teror. Dua simpatisan partai yang menginap di posko itu ikut dianiaya pelaku.

Pada 6 Februari lalu, Ketua Partai Nasional Aceh (PNA) Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Juwaini tewas dianiaya, diduga karena korban terlibat dalam menurunkan bendera salah satu partai lokal yang menjadi rival PNA.

Pada hari yang sama, seunit mobil CR-V yang dibalut stiker caleg Partai Aceh milik Zulkifli, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal di Gampong Serba Zaman, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.[okz/ris]

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

PSSI Aceh Mulai Program Pelatda Persiapan PON Papua
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Aceh Nazir Adam (dua dari kiri) memberikan penjelasan terkait pemusatan latihan daerah tim sepak bola PON di Kantor PSSI Aceh di Banda Aceh, Selasa (16/6/2020). Antara Aceh/M Haris SA

PSSI Aceh Mulai Program Pelatda Persiapan PON Papua

f3a17d74 af32 4e4b 804b 81d64dbd48381
Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto saat menyampaikan samutan dalam pelantikan Pengurus Besar Ikatan Pemuda Aceh Besar (PB-IPAR) Periode 2023-2026, di Aula Gedung BPMP Aceh, Sabtu (6/5/2023). [Dok. Humas]

Iswanto Tegaskan Dirinya Tidak Anti Kritik

WhatsApp Image 2020 11 26 at 16 15 16
Sandiaga Uno, saat mengisi kegiatan Pelatihan Leadership dan Enterpreunership kepada 361 mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia, Generasi Baru Indonesia (GenBI) Aceh, Kamis (26/11/2020).

Sandiaga Uno Isi Pelatihan Kepemimpinan GenBI Aceh