Jantho – 24 Ekor hewan ternak telah dimangsa oleh Harimau Sumatera (Pantera Tigris Sumatrae) di kawasan Desa Bueng, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Peternak pun resah karena merasa berada di bawah ancaman binatang buas ini.
Apalagi kawasan peternakan berdekatan dengan pemukiman warga. Tak hanya itu, warga juga sering melihat jejak kaki harimau di daerahnya. Dari jejak kaki tersebut, harimau itu diketahui memiliki anak yang berusia sekitar 1 bulan.
“Kita telah laporkan temuan ini kepada BKSDA dan pihak terkait lainnya,” kata Mahdi Ismail, pemilik peternakan Jantho Livestock, kepada merdeka.com, Senin (03/02/2014).
Jika tak ada alternatif lain, pihaknya mengaku terpaksa akan mengambil tindakan tegas terhadap harimau tersebut. Namun, hal itu tidak akan terjadi jika pemerintah turun tangan.
“Harimau tersebut biasanya memangsa ternak pada sore hari. Bahkan yang terakahir, ada dua induk kambing yang melahirkan di luar kandang dimangsa oleh harimau tersebut,” katanya.
Mahdi mengaku telah bekerjasama dengan Fauna dan Flora Internasional (FFI) untuk memasang kamera demi mendeteksi keberadaan harimau. Akan tetapi, sampai saat ini harimau tersebut tak tertangkap keberadaannya oleh kamera.
“Petugas itu menemukan jejak kaki harimau dewasa dan anak harimau, terus ada pengakuan warga pernah melihat harimau itu sore hari,” imbuhnya.
Mahdi mengaku telah kehilangan 19 ekor ternak. “Ini sudah berlangsung sejak Desember 2013 lalu, namun hingga kini harimau belum teratasi,” tukasnya.
Diperkirakan harimau tersebut adalah induk harimau yang mengasingkan diri untuk menyelamatkan anaknya dari mangsa harimau jantan. Karena setiap setahun, harimau tersebut akan kembali ke lokasi yang sama sebanyak dua kali.
Harimau itu yang mengancam ternak dan jiwa warga, karena berdekatan dengan pemukiman warga akan kembali setelah anaknya besar dan kuat untuk bertarung dengan harimau lainnya.
“Harimau itu pada dasarnya untuk melindungi anaknya yang baru lahir, terus kebetulan di kawasan itu ada ternak, jadi dimangsalah ternak warga,” tukasnya.
Pihak BKSD saat ini telah meninjau lokasi kejadian. Peninjauan ini untuk menghimpun berbagai macam informasi terkait keberadaan harimau itu.
“Katanya nanti akan dilaporkan ke BKSDA provinsi,” tutupnya. [merdeka.com]
Belum ada komentar