Sinabung Terus Meletus, Polisi Jaga Ketat Pintu Masuk Kaki Gunung

Sinabung Terus Meletus, Polisi Jaga Ketat Pintu Masuk Kaki Gunung
Awan panas meluncur di lereng Gunung Sinabung. (ANTARA/Irsan Mulyadi)
Awan panas meluncur di lereng Gunung Sinabung. (ANTARA/Irsan Mulyadi)
Awan panas meluncur di lereng Gunung Sinabung. (ANTARA/Irsan Mulyadi)

Karo – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masih terus meletus dan meluncurkan awan panas, Minggu 2 Februari 2014. Sebanyak 15 orang tewas terkena luncuran awan panas Sabtu kemarin.

Untuk mencegah hal serupa terulang, polisi dan TNI menjaga ketat pintu masuk ke desa-desa di kaki gunung yang berada dalam zona bahaya, yakni radius 3-5 kilometer dari puncak Sinabung. Spanduk bertuliskan larangan masuk desa juga dipasang untuk memperingatkan warga.

Namun masih ada saja warga yang tetap berupaya pergi ke desanya untuk melihat rumah dan ladang mereka, meski tahu hal itu berbahaya bagi keselamatan mereka.

Berdasarkan data dari posko pemantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), awan panas dari erupsi Sinabung hari ini meluncur cepat hingga 2,5 kilometer ke arah selatan dan abu vulkanik mengarah ke timur. Sementara tinggi letusan tak terpantau karena tertutup kabut.

Jumlah pengungsi Sinabung sampai saat ini mencapai 30.152 jiwa atau 9.403 keluarga. Mereka tersebar di 42 pos pengungsian.

Untuk diketahui, kelima belas korban tewas akibat awan panas Sinabung ditemukan di Desa Sukameriah yang berjarak 3 kilometer dari puncak gunung. Dari seluruh korban tewas, tak ada satupun yang merupakan warga asli desa itu.

Misi Tragis

Salah satu korban tewas adalah Rizal Syahputra Siregar, mahasiswa Sekolah Tinggi Komunikasi Pembangunan di Medan. Pemuda 33 tahun itu juga tercatat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi zonasumut.com, sebuah media online lokal.

Rizal dan rekannya, Thomas Milala (27 tahun), hendak mengabadikan erupsi Gunung Sinabung lewat jepretan kamera dan rekaman video ketika awan panas Sinabung menyapu mereka. Rencana keduanya membuat pameran foto dan pemutaran film dokumenter soal Gunung Sinabung dalam rangka kegiatan amal pun tak terlaksana.

Apabila niat tak kandas di tangan awan panas Sinabung, Rizal dan Thomas ingin menyerahkan dana yang berhasil mereka kumpulkan dari pameran foto dan pemutaran film Sinabung itu kepada para korban erupsi gunung tersebut. Selama ini, Rizal dan Thomas rutin mengabadikan momen erupsi Sinabung. [viva.co.id]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait