Wapres Hadiri Puncak Peringatan 10 Tahun Perdamaian

Wapres Hadiri Puncak Peringatan 10 Tahun Perdamaian
Asisten III Pemerintah Aceh, Dr. Muzakkar A. Gani menggelar konferensi pers di Zakir Kupi Lampriet, Jumat (6/11/2015). PIKIRAN MERDEKA | TAUFAN MUSTAFA

PM, BANDA ACEH- Puncak peringatan 10 tahun perdamaian Aceh, Pemerintah Aceh mengelar gelar Konferensi Internasional bertema “Merawat Damai dan Meraih Kesejahteraan”. Acara ini akan dipusatkan di Kota Banda Aceh mulai 13 – 15 November 2015.

“Pelaksaan kegiatan peringatan 10 tahun MoU Helsinki adalah dalam rangka menciptakan kedamaian, kenyamanan dan kesejahteraan untuk masyarakat Aceh,” kata Asisten III Pemerintah Aceh, Dr. Muzakkar A. Gani dalam konferensi pers yang digelar di Zakir Kupi Lampriet, Jumat (6/11/15) pukul 08.30 WIB.

Tahun 2015 ini, pelaksanaan MoU Helsinki digelar dengan serangkaian kegiatan, diantaranya tanggal 13-14 November 2015, dilakukan International Conference yang menghadirkan sejumlah pakar dan para pihak yang terlibat proses perdamaian Aceh.

“Termasuk mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari dan Wakil Presiden Indonesia, Yusuf Kalla, sebagai keynote speaker,” jelasnya.

Acara akan dilanjutkan dengan mengenang perdamaian melalui kegiatan pameran buku dan pameran foto-foto perdamaian. Lalu juga ada kuliah umum perdamaian Aceh dan global yang menghadirkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry.

“Awalnya kita berharap akan mengundang bapak presiden, namun, karena pelaku sejarahnya wakil presiden sehingga diputuskan yang akan menjadi pembicara adalah Jusuf kalla. Kita sangat berharap mantan presiden SBY juga akan menjadi keynote speaker,” katanya.

Lalu 15 November 2015, dilanjutkan acara commemoration atau mengulang ingatan kita kembali setelah proses perdamaian yang dipusatkan di Taman Ratu Safiatuddin. Wali Nanggroe, Gubernur Aceh, Wakil Presiden dan Perwakilan dari negara-negara sahabat akan menjadi pembicara dalam acara tersebut.

“Berbagai komponen luar negeri juga akan diundang, seperti berbagai lembaga internasional yang terlibat dalam proses perdamaian,” kata Muzakkar.

Peserta yang akan hadir seperti akademisi dari dalam dan luar negeri, pejabat pemerintah pusat dan daerah, duta besar dan diplomat negara sahabat, perwalikan NGO nasional dan internasional, para pihak yang terlibat perdamaian, perwakilan ASEAN dan PBB, politisi dalam dan luar negeri, pengamat internasional, praktisi perdamaian dan ulama dan tokoh adat.

“Tamu yang sudah mengkonfirmasi kita ada 12 duta besar, disamping kita mengundang komponen internasional lainnya, jadi mudah mudahan dengan doa masyarakat semuanya, semoga kegiatan ini berlangsung dengan sukses,” lanjut Muzakkar.

Kegiatan ini adalah kerjasama antara Pemerintah Aceh dengan Institute for Islamic Studies Interreligious Dialogue and Peace (IISIDP ) UIN-Ar-raniry dan Badan Penguatan Perdamaian Aceh (BP2A), dan Institute for the Study of Human Rights  (ISHR) Columbia University Amerika serta Center for Strategic and International Studies (CSIS).

Kepala Dinas Sosial Aceh, Al Hudri menambahkan, anggaran yang digunakan dalam kegiatan ini, senilai Rp2,8 milyar  yang mencakup seluruh rangkaian kegiatan termasuk mengundang tamu dari luar negri.

Konferensi pers tersebut juga dihadiri oleh Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Ali Alfatah dan sejumlah staf Pemerintah Aceh.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pop-pop ala Gampong Dakwah
Salah satu sesi Pelatihan Jurnalistik dan Pembuatan Blog. (FOTO: Dok. SidomBlogger)

Pop-pop ala Gampong Dakwah