JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berniat untuk menurunkan harga elpiji nonsubsidi pada tahun depan.
Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang bilang, perseroan telah berusaha melakukan efisiensi agar bisa menurunkan harga elpiji. Salah satunya dengan memangkas biaya-biaya distribusi.
Ahmad menyebut, biaya angkut elpiji yang dipatok pada tahun 2015 mencapai 56 dollar AS per ton. Agar bisa menekan biaya angkut, Pertamina menggunakan dua kapal angkut elpiji untuk mengambil langsung gas dari supplier.
Selain itu, Pertamina juga menyewa kapal lainnya sehingga ongkos angkut untuk tahun 2016 bisa diturunkan hingga 30 dollar AS per ton.
Sehingga mulai 2016, Pertamina bisa menghemat 26 dollar AS per ton untuk ongkos angkut saja. Jika dikalikan dengan impor LPG sebesar 4,5 juta maka penghematan mencapai hampir 100 jutadollar AS. Ditambah lagu dengan rampungnya pembangunan dan revitalisasi tangki penyimpanan gas LPG yang ditargetkan selesai pada akhri 2017 atau awal 2018.
“Nanti pasti turun harga elpiji untuk 2016. Itu baru saya hemat ongkos angkutnya, apalagi kalau jadi pembangunan tangki (elpiji) jalan, bisa turun 10 persen-20 persen,”ujar Ahmad pada Rabu (4/11/2015).
Namun Ahmad menegaskan penurunan harga LPG tersebut baru bisa dilakukan asalkan harga gas yang Pertamina sama dengan harga saat ini dan nilai kurs dollar AS bisa mengalami penurunan. [PM003]
Belum ada komentar