PM, BLANGKEJEREN – Sebanyak 960 ekor kerbau milik warga di Kabupaten Gayo Lues mati mendadak. Warga di sana mempercayai kematian hewan ternak itu akibat penyakit tenik ni jin atau dibacok jin.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian tanaman Pangan, Peternakan dan Perikana Gayo Lues, Imran Ali mengatakan, berdasarkan data di Bidang Peternakan menyebutkan 960 ekor ternak jenis kerbau yang mati mendadak sejak akhir tahun 2013 hingga awal 2015. Keseluruhan ternak yang mati itu merupakan sistem peternakan lepas.
“Penyakit kerbau itu telah kita deteksi, dan belum ada obatnya hingga sekarang, terkecuali pencegahan saja,” katanya kepada Pikiran Merdeka, Selasa (3/11/15).
Menurutnya, penyakit yang menyebabkan kematian pada kerbau itu seperti penyakit ngorok, dimana, saat kerbau sedang ngorok, tidak lama berselang langsung mati.
Berdasarkan sebaran ternak di sepuluh kecamatan tersebut, di Kecamatan Terangun, Tripe Jaya dan Rikit Gaib paling banyak ditemui kasus kerbau yang mati mendadak.
“Kalau dihitung Rp 8 juta saja satu kerbau, sudah milyaran rupiah kerugian peternak Gayo Lues. Namun untuk mengatasinya, kita akan berupaya meminta bantuan dari Pemerintah Aceh agar bisa dibagikan kepada masyarakat,” ujarnya. (Anuar Syahadat)
Belum ada komentar